Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva kembali membuat geger dunia politik. Di usianya yang akan menginjak 80 tahun, ia secara mengejutkan mendeklarasikan niatnya untuk maju kembali dalam pemilihan presiden (Pilpres) Brasil untuk periode keempatnya. Sebuah langkah yang tentu saja memicu banyak pertanyaan dan spekulasi.
Deklarasi Mengejutkan di Jakarta
Deklarasi ambisius ini disampaikan langsung oleh Lula saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta, pada Kamis (23/10/2025). Pertemuan bilateral tersebut menjadi saksi bisu pernyataan yang mencuri perhatian banyak pihak, mengukuhkan ambisi politiknya yang tak lekang oleh waktu.
Dengan penuh keyakinan, Lula menegaskan bahwa meskipun usianya sudah senja, semangatnya masih membara. "Saya ingin mengatakan bahwa saya akan berusia 80 tahun. Tapi percayalah, saya masih punya energi seperti saat berusia 30 tahun. Dan saya akan maju untuk masa jabatan keempat di Brasil," ujarnya, mengutip kembali perkataannya yang penuh semangat.
Masa jabatan Lula saat ini baru akan berakhir pada akhir tahun 2026. Namun, ia sudah siap menatap Pilpres Brasil yang akan datang, menunjukkan komitmen politiknya yang tak tergoyahkan dan ambisi untuk terus memimpin negara Samba tersebut.
Rekam Jejak Politik Lula: Tiga Periode Belum Cukup?
Bukan rahasia lagi, Lula adalah salah satu tokoh politik paling berpengaruh di Brasil, bahkan di kancah global. Ia telah menjabat sebagai Presiden Brasil selama tiga periode sebelumnya, yaitu pada tahun 2003-2011 dan kembali lagi pada periode 2023-2026.
Niatnya untuk maju kembali di usia 80 tahun ini tentu saja memicu berbagai spekulasi dan diskusi di kalangan pengamat politik. Ini bukan hanya tentang ambisi pribadi, tetapi juga tentang bagaimana seorang pemimpin bisa mempertahankan relevansinya di panggung politik global dalam usia yang tidak lagi muda.
Klaimnya memiliki "energi 30 tahun" menjadi sorotan, menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kapasitas fisik dan mentalnya. Ini juga menjadi pesan kuat bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan memimpin sebuah negara besar, asalkan semangat dan visi masih menyala.
Misi Perkuat Hubungan Indonesia-Brasil
Selain deklarasi politiknya yang menghebohkan, Lula juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Brasil. Ia melihat potensi besar dalam kolaborasi ekonomi kedua negara yang memiliki banyak kesamaan dan peluang.
Lula berjanji akan berupaya keras agar semakin banyak pengusaha Brasil yang berinvestasi di Indonesia, membuka lapangan kerja dan transfer teknologi. Begitu pula sebaliknya, ia berharap pengusaha Indonesia juga tertarik menanamkan modal di Brasil, menciptakan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan.
Menurutnya, hubungan dagang yang adil adalah kunci untuk kemitraan yang berkelanjutan. "Hubungan dagang yang adil adalah hubungan di mana kedua negara sama-sama diuntungkan atau setidaknya, seimbang," jelas Lula, menekankan prinsip resiprokal dan saling menguntungkan dalam setiap transaksi.
Prabowo: Pengagum Berat Sang Presiden Tiga Periode
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto tidak menyembunyikan kekagumannya terhadap sosok Lula. Dalam pernyataan pers bersama, Prabowo secara terang-terangan mengakui dirinya adalah pengagum berat Presiden Brasil tersebut.
Prabowo menyoroti rekam jejak Lula yang telah memimpin Brasil selama tiga periode, sebuah pencapaian yang luar biasa dalam dunia politik. "Saya mau akui di sini, bahwa saya ini pengagum beliau, karena beliau sudah mimpin lebih lama dari saya. This is your third term," kata Prabowo dengan nada hormat.
Dengan nada bercanda, Prabowo juga membandingkan aturan masa jabatan presiden di kedua negara. "Kalau undang-undang mereka boleh tiga kali, kalau kita enggak boleh," ucap Prabowo sembari tertawa, menyinggung perbedaan konstitusi yang berlaku di Indonesia dan Brasil.
Kekaguman Prabowo ini menunjukkan betapa besar pengaruh Lula di mata pemimpin dunia, khususnya di negara-negara berkembang. Ini juga menjadi cerminan dari hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dan Brasil di bawah kepemimpinan kedua tokoh tersebut.
Peran Kunci Brasil di BRICS dan Akses Indonesia
Tak hanya itu, Prabowo juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepemimpinan Presiden Lula di kelompok ekonomi BRICS pada tahun 2025. Peran Lula dianggap sangat krusial dan memberikan dampak positif bagi Indonesia di kancah global.
Prabowo secara khusus menuturkan bahwa berkat kepemimpinan Lula, Indonesia dapat diterima dengan cepat sebagai anggota BRICS, sebuah pencapaian diplomatik yang patut dibanggakan. "Di bawah kepemimpinan beliau, Indonesia paling cepat diterima di BRIC. Bulan Oktober kita ajukan untuk diterima, Januari beliau langsung terima (anggota BRICS)," jelas Prabowo.
Penerimaan cepat Indonesia di BRICS ini adalah pencapaian diplomatik yang signifikan, menunjukkan kepercayaan dan dukungan dari negara-negara anggota, terutama Brasil di bawah kepemimpinan Lula. Ini membuka peluang baru bagi Indonesia di kancah ekonomi dan geopolitik global.
Prabowo menambahkan, "Jadi sekali lagi terima kasih. Kita sekarang ingin hubungan ini lebih baik. Masih banyak kita harus belajar," menandakan keinginan Indonesia untuk terus memperdalam kerja sama dan belajar dari pengalaman Brasil, terutama dalam menghadapi tantangan global.
Apa Selanjutnya untuk Lula dan Brasil?
Deklarasi Lula untuk maju di periode keempat ini bukan hanya sekadar ambisi politik, tetapi juga sebuah pernyataan tentang vitalitas dan ketahanan seorang pemimpin. Di tengah dinamika politik global yang terus berubah, langkah Lula ini akan menjadi salah satu sorotan utama.
Bagaimana masyarakat Brasil akan menyambut niatnya ini, dan bagaimana kampanye Pilpres 2026 akan berjalan, tentu akan menarik untuk diikuti. Apakah energi "30 tahun" yang diklaim Lula akan cukup untuk meyakinkan pemilih sekali lagi untuk memberinya mandat?
Yang jelas, hubungan Indonesia-Brasil di bawah kepemimpinan Lula dan Prabowo tampaknya akan semakin erat dan strategis. Kedua negara siap melangkah bersama untuk mencapai kemajuan ekonomi dan politik yang saling menguntungkan, terlepas dari usia dan tantangan yang ada.




 
							













