Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal luas sebagai Kampus Digital Bisnis, kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Mereka baru saja menunjukkan eksistensinya melalui partisipasi aktif dalam kuliah umum bertajuk ‘Intelligence Machine’, sebuah acara yang mengukuhkan posisi UNM sebagai pemain kunci dalam inovasi teknologi global.
Acara prestisius ini bukan sekadar kuliah umum biasa. Diselenggarakan oleh Grup Riset X-Intelli-Tech, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen UNM dalam mengembangkan riset dan kolaborasi di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang sedang naik daun.
Di era disrupsi digital yang serba cepat ini, penguasaan dan pengembangan AI bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak. UNM memahami betul urgensi tersebut, dan partisipasi aktif mereka dalam forum internasional ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa civitas akademika UNM selalu relevan dan terdepan dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan.
Kolaborasi Gemilang: UNM dan UI Bersatu untuk Masa Depan AI
Sinergi antara UNM dan FTUI, khususnya Departemen Teknik Elektro, adalah sebuah kolaborasi gemilang yang patut diacungi jempol. Dua institusi pendidikan terkemuka ini bersatu padu untuk menghadirkan wawasan mendalam tentang ‘Intelligence Machine’ langsung dari para pakar kelas dunia.
Ini menunjukkan bahwa kolaborasi antarperguruan tinggi di Indonesia sangat vital untuk memajukan ekosistem riset dan inovasi di tanah air. Dengan menyatukan kekuatan, kita bisa menciptakan forum-forum berkualitas tinggi yang tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.
Acara yang berlangsung di Ruang Multimedia DTE FTUI ini tak hanya dihadiri oleh para akademisi dan mahasiswa berprestasi dari FTUI, tetapi juga dosen dan peneliti terbaik dari UNM. Kehadiran mereka membuktikan antusiasme tinggi terhadap perkembangan AI dan semangat untuk terus belajar, berjejaring, serta berkontribusi dalam riset global.
Profesor Kelas Dunia Turun Tangan, Ungkap Rahasia Kecerdasan Mesin
Siapa saja pembicara yang berhasil menarik perhatian di kuliah umum ‘Intelligence Machine’ ini? Jangan kaget, karena acara ini menghadirkan dua pembicara internasional ternama yang reputasinya sudah mendunia dan karya-karyanya diakui secara global.
Ada Prof. Christophoros Nikou dari University of Ioannina, Yunani, seorang ahli yang mendalami seluk-beluk deep learning dan inferensi probabilistik. Bayangkan, sebuah kesempatan langka untuk bisa menimba ilmu langsung dari salah satu pionir di bidangnya, yang telah banyak berkontribusi pada pengembangan AI yang kita nikmati saat ini.
Tak ketinggalan, Prof. Hajime Nobuhara dari University of Tsukuba, Jepang, juga turut berbagi wawasan dan hasil riset terbarunya. Beliau dikenal luas dengan riset mutakhirnya di bidang pengolahan citra dan pengembangan drone (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) yang inovatif. Dua pakar ini adalah jaminan kualitas materi yang disajikan, membuka cakrawala baru bagi para peserta.
Mengapa Kolaborasi Internasional Begitu Penting?
Arief Udhiarto, Kepala Departemen Teknik Elektro FTUI, dengan tegas menyoroti betapa krusialnya kerja sama internasional dalam memajukan riset ilmiah, khususnya di bidang AI. Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah pandangan strategis yang sangat relevan di era modern.
Di era globalisasi, tantangan dan solusi teknologi tidak lagi mengenal batas geografis. Kolaborasi lintas negara memungkinkan pertukaran ide-ide brilian, sumber daya penelitian yang canggih, dan keahlian yang sangat berharga. Ini adalah katalisator yang mempercepat inovasi dan memastikan bahwa riset kita tidak hanya relevan di tingkat lokal, tetapi juga memiliki dampak di skala global.
Sementara itu, Riri Fitri Sari, Kepala Laboratorium X-Intelli-Tech, memaparkan visi dan fokus riset laboratoriumnya yang ambisius. Mereka tidak hanya berfokus pada blockchain dan AI, tetapi juga pada pengembangan konsep unik ‘motherly instinct’ dalam konteks teknologi. Sebuah pendekatan inovatif yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan intuisi mendalam.
Konsep ‘motherly instinct’ ini sangat menarik dan visioner, lho. Bayangkan AI yang tidak hanya cerdas secara logis dalam memproses data, tetapi juga memiliki kemampuan ‘merasakan’, ‘memprediksi’, dan ‘melindungi’ layaknya naluri keibuan. Tujuannya adalah menciptakan sistem AI yang lebih intuitif, adaptif, dan mampu memberikan solusi yang lebih manusiawi dalam berbagai skenario.
Materi Kuliah yang Bikin Penasaran: Dari Deep Learning hingga Drone Canggih
Materi kuliah umum ini benar-benar komprehensif dan berhasil memicu rasa penasaran para peserta. Prof. Nikou membedah tuntas deep learning, sebuah cabang AI yang memungkinkan mesin belajar dari data dalam jumlah besar, dengan fokus pada image preprocessing dan metode Bayesian dalam inferensi probabilistik.
Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana aplikasi pengenalan wajah di ponselmu bekerja, atau bagaimana mobil otonom bisa ‘melihat’ jalan? Nah, image preprocessing adalah salah satu kuncinya. Ini adalah proses vital yang memastikan data visual siap diolah oleh algoritma cerdas, sehingga AI bisa ‘memahami’ apa yang dilihatnya. Sementara itu, metode Bayesian membantu AI membuat keputusan yang lebih akurat dan adaptif berdasarkan probabilitas dan data yang tersedia.
Di sisi lain, Prof. Nobuhara membawa kita menyelami dunia riset mutakhir di bidang pengolahan citra dan pengembangan drone (UAV) yang terus berkembang pesat. Dari kamera pengawas pintar yang bisa mendeteksi anomali, hingga drone pengantar barang yang merevolusi logistik, teknologi ini secara fundamental mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia dan menyelesaikan berbagai masalah.
Sesi diskusi interaktif menjadi penutup acara yang sangat berharga. Para peserta memiliki kesempatan emas untuk bertanya langsung, berdebat, dan bertukar pikiran dengan para ahli kelas dunia. Momen seperti ini sangat krusial untuk memperdalam pemahaman, memicu ide-ide baru, dan membangun jaringan profesional yang luas.
UNM Siap Jadi Tuan Rumah Konferensi AI Internasional 2025!
Ada kabar baik lainnya yang tak kalah penting dari UNM! Dalam kesempatan berharga ini, Prof. Dwiza Riana, selaku Rektor UNM, turut memperkenalkan International Conference on Information Technology Research and Innovation (ICITRI) 2025.
Konferensi bergengsi ini dijadwalkan akan diselenggarakan di UNM pada tanggal 11 September 2025. Ini adalah bukti nyata bahwa UNM tidak hanya aktif berpartisipasi dalam forum internasional, tetapi juga siap mengambil peran sebagai tuan rumah dan fasilitator utama dalam diskusi teknologi global yang paling relevan.
Prof. Dwiza Riana menjelaskan, "Kehadiran UNM dalam kuliah umum ini sekaligus menjadi pengantar yang sempurna menuju ICITRI 2025 yang akan kami selenggarakan. Konferensi ini akan menjadi wadah penting bagi ilmuwan, peneliti, dan praktisi dari seluruh dunia untuk berbagi gagasan inovatif, mempresentasikan hasil riset terbaru, dan memperkuat kerja sama global di bidang teknologi informasi."
Bayangkan, para ahli terkemuka dari berbagai penjuru dunia akan berkumpul di UNM, berbagi penemuan terbaru, dan bersama-sama merumuskan arah masa depan teknologi informasi. Ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia, khususnya UNM, untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai pusat riset dan inovasi yang diperhitungkan di kancah global.
Komitmen UNM untuk Riset Berdampak Global
Prof. Dwiza Riana juga menegaskan bahwa UNM memiliki komitmen yang tak tergoyahkan untuk terus memperluas kontribusinya dalam penelitian internasional. Ini bukan sekadar janji manis, melainkan sebuah visi jangka panjang yang terus diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis.
"Kolaborasi ini bukan hanya memperkaya pengalaman akademik bagi dosen dan mahasiswa kami, tetapi juga membuka jalan bagi penelitian bersama yang berpotensi besar untuk memberikan dampak nyata dan positif bagi masyarakat global," ungkapnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa riset di UNM tidak hanya berorientasi pada publikasi, tetapi juga pada solusi konkret untuk tantangan dunia.
Dengan partisipasi aktif dalam kuliah umum internasional yang sarat ilmu ini, serta penyelenggaraan ICITRI 2025, UNM semakin menegaskan komitmennya dalam membangun jejaring riset global yang kuat. Mereka tak hanya ingin menjadi penonton pasif, melainkan pemain kunci yang aktif mendorong inovasi di bidang kecerdasan buatan dan teknologi informasi.
Ini adalah langkah maju yang sangat signifikan bagi UNM, Kampus Digital Bisnis, untuk terus relevan dan berkontribusi secara maksimal dalam membentuk masa depan teknologi yang lebih baik. Dari Depok, UNM siap mengukir sejarah dan membuktikan bahwa inovasi kelas dunia bisa lahir dari Indonesia. Siap-siap, karena UNM akan terus membuat kita bangga dengan terobosan-terobosan berikutnya!


















