banner 728x250

Wajib Tahu! Gladi TKA: Kunci Lolos Asesmen dan Gerbang Kuliah Impian

wajib tahu gladi tka kunci lolos asesmen dan gerbang kuliah impian portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Persiapan menghadapi Tes Kompetensi Akademik (TKA) bukan lagi sekadar wacana, melainkan langkah nyata yang sedang digeber pemerintah. Gladi TKA, simulasi krusial yang baru saja dilaksanakan, menjadi sorotan utama bagi ribuan pelajar di seluruh Indonesia. Ini bukan hanya uji coba biasa, melainkan fondasi penting untuk memastikan kesiapan teknis dan mental siswa dalam menghadapi asesmen yang akan datang.

Mengapa Gladi TKA Begitu Penting?

banner 325x300

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, menegaskan bahwa gladi ini adalah elemen vital. Menurutnya, gladi TKA berfungsi sebagai sarana simulasi komprehensif bagi siswa dan satuan pendidikan. Tujuannya jelas: agar semua pihak memahami alur pelaksanaan, sekaligus memastikan perangkat dan sistem pendukung berfungsi optimal.

Simulasi Menyeluruh untuk Kesiapan Optimal

"Kami ingin memastikan pelaksanaan TKA lancar, kredibel, dan memberikan pengalaman belajar bermakna," ujar Toni. Gladi ini dirancang untuk meminimalisir kendala teknis dan non-teknis, seperti masalah login atau koneksi internet, sehingga siswa bisa fokus sepenuhnya pada materi asesmen. Dengan demikian, pengalaman belajar yang didapat akan lebih berkualitas dan relevan, mengurangi kecemasan saat hari-H.

Antusiasme Tinggi dari Berbagai Daerah

Bukti nyata antusiasme terlihat dari pelaksanaan gladi TKA di berbagai kota besar. Dari Denpasar hingga Makassar, Medan, Pontianak, dan Sorong, para peserta menunjukkan semangat luar biasa dalam mengikuti setiap sesi simulasi. Ini menandakan kesadaran akan pentingnya persiapan matang untuk masa depan pendidikan mereka, serta keinginan kuat untuk meraih hasil terbaik.

Pengalaman Langsung dari Peserta Gladi

Nika De Helen Merlena Dewi, siswi SMA Negeri 9 Denpasar, mengungkapkan betapa berharganya gladi ini. "Gladi ini sangat penting karena kami jadi tahu teknisnya, mulai dari login, pengisian soal, hingga mengatasi kendala," jelas Nika. Ia menambahkan bahwa pengalaman langsung ini membuat dirinya lebih siap dan percaya diri saat TKA sesungguhnya nanti, menghilangkan rasa cemas akan hal-hal teknis.

Senada dengan Nika, Mady Aji Brahma Fiasa Swastawan, siswa dari sekolah yang sama, juga merasakan manfaat besar. Melalui gladi, ia dapat memahami alur dan isi asesmen yang akan dihadapi, sehingga bisa menyusun strategi belajar yang lebih efektif. Mady bahkan berharap nilai TKA dapat menjadi standar nasional yang membantu mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri, membuka lebih banyak peluang.

TKA: Lebih dari Sekadar Ujian, Membangun Karakter Bangsa

TKA bukan hanya tentang angka atau nilai, melainkan sebuah instrumen inovatif untuk memacu semangat belajar siswa. Kepala SMA Negeri 2 Sorong, Rode Lidia Momot, melihat TKA sebagai cara efektif memotivasi anak didiknya untuk terus belajar dan berprestasi. "Kami merasa anak-anak harus belajar agar memperoleh hasil memuaskan, dan TKA ini menjadi pemicu semangat itu," ucapnya.

Ketua Umum PP IPP, Ferdiansyah, juga sepakat bahwa TKA adalah momentum penting bagi pendidikan Indonesia. Ia menekankan bahwa TKA bertujuan membangkitkan semangat belajar, memperkuat integritas, dan menumbuhkan karakter tangguh di kalangan pelajar Indonesia. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berdaya saing global.

Membentuk Generasi Berintegritas dan Berdaya Saing

Darmin Mbula, OFM, Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), menilai TKA sangat bermanfaat sebagai instrumen asesmen autentik, holistik, dan terstandar. TKA dirancang untuk mengukur olah pikir (kemampuan analisis dan kritis), hati (empati dan nilai moral), rasa (apresiasi seni dan budaya), dan raga (kesehatan fisik dan mental) para murid secara komprehensif. Tujuannya agar peserta didik dapat hidup utuh, mencintai tanah air, serta terus belajar menjadi warga negara yang beriman dan bertakwa.

Lebih lanjut, Darmin menjelaskan bahwa TKA memungkinkan pendidikan tidak hanya mengukur kemampuan akademik, tetapi juga membentuk karakter yang kuat. Ini mencakup kemandirian, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi, komunikasi efektif, serta kesehatan jasmani dan rohani yang prima. "Dengan demikian, setiap murid dapat berkembang secara menyeluruh demi kebaikan bersama dan peradaban cinta (civilization of love) persaudaraan manusia semesta," pungkasnya, menekankan visi pendidikan yang lebih humanis dan holistik.

Ajakan untuk Sukseskan TKA: Demi Indonesia Emas!

Semangat positif ini juga digaungkan oleh Wan Giovany Mabruaru, Ketua OSIS SMA Negeri 3 Kota Sorong. Ia mengajak seluruh rekan pelajar untuk mengikuti TKA dengan semangat dan kejujuran, menjadikannya ajang pembuktian diri. "TKA bukan sekadar ujian, tetapi langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membentuk karakter pelajar yang berintegritas," tegasnya, menyoroti dimensi etika dalam asesmen.

Wan Giovany menyerukan agar pelajar menjadi generasi yang berusaha sungguh-sungguh demi masa depan gemilang menuju Indonesia Emas. Gladi TKA telah menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak untuk mempersiapkan pelajar Indonesia menghadapi tantangan masa depan dengan bekal yang mumpuni. Dengan persiapan matang dan semangat integritas, TKA diharapkan menjadi tonggak penting dalam mencetak generasi unggul yang siap bersaing di kancah global. Ini adalah langkah awal menuju pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan untuk semua, membuka pintu menuju masa depan cerah bagi setiap individu.

banner 325x300