Era digital telah tiba, dan kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar fiksi ilmiah, melainkan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dunia pendidikan. Menyadari urgensi ini, SMK Purnama 1 dan SMK Purnama 2 Depok mengambil langkah progresif untuk membekali para pendidiknya dengan kemampuan terkini.
Pada Selasa, 29 Oktober 2025, puluhan guru dari kedua SMK tersebut berkumpul dalam sebuah Workshop Pengembangan Bahan Ajar dan Evaluasi Berbasis Teknologi AI. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi apik dengan Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, serta komunitas Digital Creative Community (DICO).
Membongkar Rahasia AI untuk Kelas yang Lebih Hidup
Tujuan utama workshop ini sangat jelas: memperkuat kompetensi guru agar semakin siap memanfaatkan kecerdasan buatan dalam proses pembelajaran. Ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan sebuah lompatan besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan relevan dengan tuntutan zaman.
Para peserta workshop dibimbing langsung oleh Ibnu Alfarobi, seorang Partner dari DICO yang juga menjadi narasumber utama. Dengan gaya yang interaktif dan mudah dipahami, Ibnu memandu para guru untuk tidak hanya memahami teori AI, tetapi juga mengaplikasikannya secara langsung.
Bukan cuma teori, lho! Para guru diajak menyelami cara menyusun bahan ajar digital yang kekinian, lengkap dengan visual interaktif dan konten yang bikin siswa betah belajar. Mereka belajar bagaimana AI bisa membantu menciptakan materi yang personal dan adaptif sesuai kebutuhan setiap siswa.
Lebih dari itu, workshop ini juga fokus pada bagaimana menciptakan instrumen evaluasi yang akurat dan relevan di era digital. Guru-guru diajari merancang matriks penilaian berbasis teknologi, memastikan setiap kemajuan siswa bisa terukur dengan lebih objektif dan transparan. Bayangkan saja, kini guru bisa membuat kuis interaktif yang langsung memberikan feedback, atau tugas proyek yang memanfaatkan aplikasi AI. Ini tentu saja akan mengubah suasana kelas menjadi lebih dinamis dan tidak monoton.
Suara Hati Guru: Antusiasme untuk Inovasi
Antusiasme para guru terlihat jelas sepanjang kegiatan. Kartika, salah satu perwakilan guru SMK Purnama Depok, mengungkapkan bahwa workshop ini telah memberikan wawasan baru yang sangat berharga. Ia merasa kegiatan ini mendorong para pendidik untuk lebih kreatif dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar mengajar.
"Kami ingin guru-guru di SMK Purnama terus berinovasi dan menguasai teknologi pembelajaran digital," ujar Kartika dengan semangat. Menurutnya, ini adalah kunci agar mereka bisa membimbing siswa menjadi pribadi yang lebih kreatif dan produktif, siap menghadapi dunia kerja modern yang penuh tantangan.
Para guru menyadari bahwa siswa masa kini adalah generasi digital native. Mereka membutuhkan pendekatan pembelajaran yang berbeda, yang tidak lagi terpaku pada metode konvensional. Dengan bekal AI, guru-guru SMK Purnama kini memiliki "senjata" baru untuk membuat materi pelajaran menjadi lebih menarik, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan siswa.
UNM: Kampus Digital Bisnis yang Berkomitmen
Andry Maulana, Kepala Kampus UNM kampus Margonda, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat guru-guru SMK Purnama dalam mengadopsi teknologi baru. Menurutnya, langkah progresif yang diambil oleh SMK Purnama 1 dan 2 Depok ini patut dicontoh oleh lembaga pendidikan lainnya.
"Sekolah ini menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan menyiapkan guru-guru unggul yang adaptif terhadap kemajuan teknologi dan transformasi digital," puji Andry. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara sekolah dan perguruan tinggi sangat penting untuk kemajuan pendidikan.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM memiliki komitmen kuat untuk membangun kolaborasi dengan sekolah-sekolah. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem pendidikan yang inovatif dan siap menghadapi era AI. UNM percaya bahwa masa depan pendidikan ada pada integrasi teknologi dan kreativitas.
Kegiatan workshop ini juga menjadi bentuk nyata peran Universitas Nusa Mandiri dalam mendorong peningkatan kapasitas tenaga pendidik. Lebih jauh lagi, UNM turut memperluas literasi digital di kalangan akademisi, memastikan bahwa semua pihak siap menghadapi gelombang transformasi teknologi. Melalui kegiatan semacam ini, UNM berperan aktif dalam membentuk tenaga pendidik yang kompeten, kreatif, dan siap menghadapi perkembangan teknologi masa depan.
Masa Depan Cerah dengan Internship Experience Program (IEP) 3+1
Tidak berhenti sampai di situ, sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pendidikan, UNM juga memperkenalkan program unggulan Internship Experience Program (IEP) 3+1. Program ini dirancang khusus untuk mahasiswa yang ingin mengasah kemampuan akademik sekaligus memperoleh pengalaman kerja nyata di dunia industri digital.
Model pembelajaran IEP 3+1 memungkinkan mahasiswa untuk kuliah selama tiga tahun di kampus, kemudian melanjutkan satu tahun magang di industri. Ini adalah jembatan emas bagi mahasiswa untuk langsung terjun ke dunia profesional, memahami dinamika kerja, dan mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapatkan. Dengan begitu, lulusan UNM tidak hanya cerdas secara teori, tetapi juga siap kerja dan memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Kolaborasi Kunci Pendidikan Masa Depan
Langkah yang diambil oleh SMK Purnama 1 dan 2 Depok ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara sekolah dan perguruan tinggi, seperti Universitas Nusa Mandiri, sangat krusial. Sinergi ini dapat melahirkan ekosistem pendidikan yang adaptif, modern, dan berorientasi masa depan.
Melalui workshop AI ini, guru-guru SMK Purnama kini memiliki "senjata rahasia" untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih seru, efektif, dan relevan bagi siswa. Ini bukan hanya tentang mengajar, tetapi tentang mempersiapkan generasi muda Depok agar menjadi individu yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di era digital. Masa depan pendidikan di Depok terlihat semakin cerah, berkat semangat inovasi dan kolaborasi yang kuat.




 
							













