banner 728x250

Kijang Innova Bikin Geger! Penjualan Mobil September 2025 Anjlok, Tapi Dia Tetap Raja di Indonesia

kijang innova bikin geger penjualan mobil september 2025 anjlok tapi dia tetap raja di indonesia portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Pasar otomotif Indonesia di bulan September 2025 menunjukkan tren yang cukup mencengangkan. Di tengah lesunya penjualan mobil secara keseluruhan, satu nama justru melenggang jauh di puncak: Toyota Kijang Innova. Baik varian Reborn maupun Zenix, keduanya seolah tak terpengaruh gejolak pasar.

Dengan angka distribusi ke dealer yang tembus 6.143 unit, Kijang Innova berhasil mengukuhkan posisinya sebagai mobil terlaris. Angka ini jauh melampaui para pesaingnya, menegaskan dominasi yang sulit digoyahkan di tengah tantangan ekonomi.

banner 325x300

Innova Tak Tergoyahkan di Puncak

Keberhasilan Innova ini bukan hanya sekadar angka, melainkan cerminan kepercayaan masyarakat yang mendalam. Desain yang modern, fitur lengkap, serta reputasi ketangguhan menjadi daya tarik utama yang membuat Innova tetap menjadi pilihan utama keluarga Indonesia. Ini membuktikan bahwa segmen MPV premium masih sangat diminati.

Angka 6.143 unit ini juga menempatkan Kijang Innova jauh di atas kompetitor terdekatnya. Posisi ini menunjukkan betapa kuatnya merek Toyota dan model Innova di benak konsumen, bahkan ketika pasar sedang mengalami tekanan.

Kejutan di Posisi Runner-Up dan Tiga Besar

Mengikuti di belakang Innova, ada Daihatsu Gran Max pikap yang berhasil menempati posisi kedua dengan 3.932 unit. Model ini membuktikan bahwa segmen kendaraan niaga ringan masih memiliki pangsa pasar yang solid dan vital bagi perekonomian lokal. Konsistensinya patut diacungi jempol.

Sementara itu, Toyota Avanza, sang "mobil sejuta umat," harus puas di posisi ketiga dengan 2.804 unit. Meskipun turun dari dominasinya di masa lalu, Avanza tetap menjadi pilihan favorit berkat kombinasi harga terjangkau dan fungsionalitasnya sebagai kendaraan keluarga.

Deretan Pesaing Kuat di Lima Besar

Persaingan semakin ketat di posisi berikutnya. Suzuki Carry pikap berhasil mengamankan posisi keempat dengan 2.628 unit, menunjukkan kekuatan di segmen niaga yang serupa dengan Gran Max. Ini membuktikan bahwa kendaraan fungsional untuk usaha kecil dan menengah masih sangat diminati.

Melengkapi lima besar, ada Toyota Calya yang mencatat penjualan 2.523 unit. Sebagai salah satu LCGC (Low Cost Green Car) tiga baris, Calya menawarkan solusi mobilitas keluarga dengan biaya operasional yang efisien dan harga yang ramah di kantong.

Persaingan Ketat di Paruh Bawah Top 10

Di posisi keenam, Toyota Rush berhasil mencatatkan 2.273 unit, menunjukkan daya tarik segmen SUV kompak yang terus tumbuh. Model ini menawarkan kombinasi gaya dan kepraktisan yang disukai banyak keluarga muda.

Sementara itu, Honda Brio, baik varian Satya maupun RS, menempati posisi ketujuh dengan 2.104 unit. Brio terus membuktikan popularitasnya di kalangan anak muda dan keluarga kecil berkat desain sporty dan efisiensi bahan bakarnya.

Mitsubishi Destinator, dengan 2.042 unit, mengisi posisi kedelapan. Meskipun namanya mungkin kurang familiar bagi sebagian orang, angka ini menunjukkan adanya permintaan yang signifikan di segmennya, mungkin sebagai alternatif bagi konsumen yang mencari sesuatu yang berbeda.

Di posisi kesembilan dan kesepuluh, ada Daihatsu Gran Max minibus dan blind van (1.918 unit) serta LCGC tiga baris Daihatsu Sigra (1.738 unit). Kehadiran dua model ini menegaskan dominasi Daihatsu di segmen kendaraan niaga dan LCGC yang terjangkau.

Pasar Otomotif Nasional Loyo di September 2025

Di balik gemilangnya Innova, pasar otomotif nasional secara keseluruhan justru menunjukkan sinyal pelemahan yang cukup jelas. Penjualan retail atau langsung dari dealer ke konsumen pada September 2025 terkoreksi 4,2 persen, menjadi 63.723 unit dari 66.518 unit di bulan Agustus.

Penurunan ini cukup signifikan, mengingat pada Agustus sebelumnya penjualan retail sempat naik 5,7 persen. Fluktuasi ini menunjukkan ketidakpastian ekonomi yang masih membayangi daya beli konsumen.

Namun, ada sedikit harapan dari sisi wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang justru naik tipis 0,5 persen. Angka ini meningkat dari 61.777 unit menjadi 62.071 unit untuk periode yang sama. Kenaikan wholesales bisa menjadi indikasi bahwa dealer sedang mengisi stok untuk mengantisipasi permintaan di bulan-bulan mendatang, atau mungkin ada penumpukan produksi yang didistribusikan.

Kontras dengan Tahun Lalu: Penurunan yang Cukup Dalam

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penurunan pasar terasa jauh lebih dalam dan mengkhawatirkan. Penjualan retail pada September 2025 anjlok 12,2 persen dibandingkan September 2024 yang mencapai 72.601 unit. Angka ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi industri otomotif secara makro.

Wholesales juga tidak luput dari dampak ini, dengan penurunan 15,1 persen pada September 2025 dibanding September 2024. Ini adalah indikator kuat bahwa produksi dan distribusi mobil sedang menghadapi tekanan serius.

Secara akumulasi, periode Januari-September 2025 mencatat koreksi penjualan retail sebesar 10,9 persen, menjadi 585.917 unit dari tahun lalu. Sementara itu, wholesales melorot 11,3 persen menjadi 561.819 unit untuk periode yang sama dibandingkan 2024. Data ini menggarisbawahi tren penurunan yang konsisten sepanjang tahun.

Pergeseran Menarik di Peringkat 10 Besar: September vs. Agustus

Perbandingan data penjualan antara September dan Agustus 2025 juga mengungkap beberapa pergeseran menarik dalam dinamika pasar. Kijang Innova, yang di Agustus mencatat 3.741 unit, melonjak drastis menjadi 6.143 unit di September. Ini menunjukkan adanya dorongan kuat atau penumpukan pesanan yang berhasil dipenuhi di akhir kuartal.

Daihatsu Gran Max pikap juga menunjukkan konsistensi, dengan sedikit peningkatan dari 3.607 unit di Agustus menjadi 3.932 unit di September. Sementara itu, Toyota Avanza mengalami sedikit penurunan dari 3.148 unit menjadi 2.804 unit, meskipun tetap berada di tiga besar.

Suzuki Carry pikap juga naik tipis dari 2.613 unit menjadi 2.682 unit. Namun, ada beberapa model yang mengalami penurunan posisi atau bahkan keluar dari daftar 10 besar. Daihatsu Sigra, yang di Agustus berada di posisi kelima, turun drastis ke posisi kesepuluh di September.

Honda Brio juga mengalami penurunan penjualan dari 2.346 unit menjadi 2.104 unit, meski posisinya tidak terlalu bergeser. Toyota Calya justru menunjukkan peningkatan dari 2.285 unit menjadi 2.523 unit, menggeser beberapa kompetitornya.

Toyota Rush juga menunjukkan performa positif, naik dari 1.949 unit di Agustus menjadi 2.273 unit di September, bahkan masuk ke posisi enam. Menariknya, Mitsubishi Destinator yang tidak ada di daftar Agustus, muncul di September, sementara Toyota Hilux yang ada di Agustus, menghilang dari daftar September. Ini menunjukkan dinamika pasar yang sangat cepat dan persaingan yang ketat antar segmen.

Dengan data ini, jelas terlihat bahwa pasar otomotif Indonesia di September 2025 berada dalam fase yang menantang. Meskipun demikian, dominasi Kijang Innova tetap tak terbantahkan, menjadi bukti bahwa ada segmen yang tetap kuat di tengah gejolak. Pertanyaannya, mampukah pasar bangkit di kuartal terakhir tahun ini? Kita tunggu saja.

banner 325x300