banner 728x250

Thailand Beri Peringatan Keras! Kelakuan Turis Israel Bikin Geram, Ada Apa?

thailand beri peringatan keras kelakuan turis israel bikin geram ada apa portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Thailand, negeri yang dikenal ramah dan toleran, kini tengah menghadapi gelombang keluhan serius dari warganya. Sasaran utamanya? Perilaku sejumlah turis dari Israel yang dianggap kurang sopan dan bahkan terlibat dalam aktivitas ilegal. Situasi ini telah memicu ketegangan, membuat otoritas Negeri Gajah Putih harus turun tangan dengan peringatan keras.

Peringatan Keras dari Negeri Gajah Putih

banner 325x300

Pemerintah Thailand tak main-main dalam menyikapi masalah ini. Sebuah pertemuan penting digelar pada Senin, 27 Oktober, melibatkan Penasihat Senior Dewan Keamanan Israel, Avi Bitton, dan Polisi Mayor Jenderal Suwat Suksri. Dalam diskusi tersebut, pihak Israel menunjukkan dukungan penuh terhadap langkah tegas yang diambil Thailand.

Mereka sepakat bahwa pelanggar aturan, termasuk warga Israel yang terbukti mengelola bisnis ilegal, harus ditindak tanpa pandang bulu. Mayor Jenderal Suksri mengungkapkan harapannya agar dialog ini bisa menjadi solusi. Ia berharap masalah perilaku turis Israel yang dianggap tidak pantas dapat segera terselesaikan.

Inspeksi mendalam juga dijadwalkan akan dilakukan untuk memastikan kepatuhan turis Israel terhadap regulasi setempat. Bitton sendiri menyuarakan pentingnya peningkatan keamanan di lokasi-lokasi yang menjadi sumber keluhan. Ia juga menjanjikan kerja sama penuh dengan otoritas Thailand.

Daftar Keluhan yang Bikin Resah Warga Lokal

Keluhan terkait ulah turis Israel ini bukan isapan jempol belaka. Laporan terus berdatangan dari berbagai destinasi wisata favorit seperti Phuket, Koh Samui, Koh Phangan, hingga Pai. Perilaku yang dianggap tidak pantas ini membuat warga lokal dan pelaku usaha resah. Bahkan, beberapa turis diduga terlibat dalam kegiatan bisnis ilegal, menambah panjang daftar masalah.

Beberapa insiden bahkan sempat viral dan menjadi sorotan publik. Pada 14 Oktober lalu, empat warga Israel ditangkap di Koh Samui karena dugaan kasus narkoba. Penangkapan ini menjadi bukti nyata bahwa ada pelanggaran hukum yang terjadi.

Tak hanya itu, pada Mei 2023, seorang turis wanita Israel menjadi perbincangan hangat setelah menolak melepas sepatu di area restoran di Koh Phangan. Perilaku ini jelas bertentangan dengan etika lokal yang menghargai kebersihan dan kesopanan di tempat makan. Insiden-insiden semacam ini terus menumpuk, memicu kejengkelan yang meluas di kalangan masyarakat Thailand.

Lonjakan Turis Israel dan Dampaknya

Peningkatan jumlah turis Israel ke Thailand memang sangat mencolok. Data menunjukkan, dari Januari hingga September 2023, sekitar 300.000 warga Israel berkunjung ke Negeri Gajah Putih. Angka ini melonjak tajam hingga 57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Lonjakan ini, sayangnya, berbanding lurus dengan peningkatan keluhan. Penduduk dan pelaku bisnis lokal merasa jengkel dengan perilaku yang dinilai sulit diatur. Beberapa bahkan nekat menjalankan usaha secara ilegal, memicu ketegangan baru di tengah masyarakat.

Mereka merasa terganggu dengan kebisingan, kurangnya rasa hormat terhadap budaya lokal, dan kadang-kadang, sikap superioritas yang ditunjukkan oleh sebagian turis. Ini menciptakan suasana tidak nyaman di destinasi wisata yang seharusnya menjadi tempat relaksasi bagi semua.

Kedutaan Besar Israel Turun Tangan

Melihat situasi yang semakin memanas, Kedutaan Besar Israel di Bangkok tidak tinggal diam. Mereka segera mengeluarkan imbauan resmi melalui platform Facebook pada Sabtu, 25 Oktober. Pihak kedutaan mendesak seluruh warga negaranya untuk menunjukkan sikap hormat dan sopan.

Terutama karena saat itu Thailand sedang dalam masa berkabung nasional atas wafatnya Ratu Sirikit minggu lalu. Imbauan tersebut juga secara spesifik meminta turis untuk menghindari musik keras, pesta di ruang publik, dan selalu mengenakan pakaian yang sopan. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap budaya dan tradisi lokal, terutama selama masa berkabung 30 hari.

Kedutaan berharap imbauan ini dapat menyadarkan warganya akan pentingnya menjaga nama baik negara. Mereka juga menekankan bahwa setiap turis memiliki tanggung jawab untuk menjadi duta kecil bagi negaranya.

Spekulasi di Balik Perilaku Kontroversial

Lantas, apa yang melatarbelakangi lonjakan turis dan perilaku kontroversial ini? The Times of Israel mencoba menganalisis fenomena tersebut. Mereka berspekulasi bahwa banyak warga Israel mencari jeda atau istirahat setelah menjalani tugas militer. Terutama di tengah situasi perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Thailand, dengan keindahan alam dan biaya hidup yang relatif terjangkau, seringkali menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin ‘melarikan diri’ sejenak dari rutinitas atau tekanan. Namun, meskipun alasan ini dapat dimengerti, bukan berarti dapat membenarkan tindakan yang melanggar hukum atau norma sosial.

Penting bagi setiap turis untuk selalu menghormati hukum dan budaya tempat yang mereka kunjungi. Bagaimanapun, berwisata adalah tentang menikmati keindahan dan keragaman dunia, bukan menciptakan masalah atau ketidaknyamanan bagi tuan rumah. Kerja sama antara kedua negara diharapkan dapat mengembalikan citra positif dan kenyamanan bagi semua pihak.

banner 325x300