banner 728x250

NTB Bikin Gebrakan! Teluk Saleh Diusulkan Jadi Benteng Hiu Paus Pertama di Indonesia

ntb bikin gebrakan teluk saleh diusulkan jadi benteng hiu paus pertama di indonesia portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan. Kali ini, mereka mengambil langkah berani dengan mengusulkan Teluk Saleh di Sumbawa sebagai kawasan konservasi berbasis biota laut, khusus untuk perlindungan Hiu Paus (Rhincodon typus).

Usulan ambisius ini telah resmi diajukan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Tujuannya jelas: mengamankan masa depan populasi Hiu Paus yang memang sering terlihat berenang bebas di perairan Teluk Saleh yang memesona ini.

banner 325x300

Mengapa Teluk Saleh? Habitat Langka Hiu Paus yang Memukau

Teluk Saleh bukan sembarang perairan. Kawasan ini dikenal luas sebagai salah satu habitat alami bagi Hiu Paus, spesies ikan terbesar di dunia yang terkenal akan perilakunya yang jinak dan menawan. Kehadiran mereka menjadikan Teluk Saleh magnet kuat bagi para penyelam dan wisatawan yang ingin menyaksikan langsung keindahan biota laut raksasa ini.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, mengungkapkan targetnya. "Kami targetkan tahun ini diajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk proses ketetapannya," ujarnya, seperti dikutip dari Detik. Ini menunjukkan keseriusan Pemprov NTB dalam mewujudkan visi konservasi ini.

Ambisi Besar: Kawasan Konservasi Biota Pertama di Indonesia

Jika usulan ini disetujui KKP, Teluk Saleh akan mencetak sejarah baru. Dengan luas mencapai 1.459 kilometer persegi, kawasan ini akan menjadi kawasan konservasi berbasis biota pertama di Indonesia yang secara spesifik berfokus pada perlindungan Hiu Paus. Ini adalah sebuah terobosan yang patut diapresiasi dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati laut Indonesia.

Langkah ini bukan hanya tentang melindungi satu spesies, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan. Hiu Paus adalah indikator kesehatan laut, dan keberadaan mereka di Teluk Saleh menandakan ekosistem yang masih terjaga dengan baik.

Libatkan Masyarakat, Jaga Keberlanjutan Wisata

Proses pengajuan ini tidak dilakukan secara sepihak. Pemprov NTB tengah memfinalisasi usulan dengan melibatkan berbagai pihak penting, termasuk masyarakat lokal, pemangku kepentingan, dan tokoh kunci di sekitar kawasan Teluk Saleh. Masukan dari mereka sangat berharga untuk memastikan rencana konservasi ini berjalan efektif dan berkelanjutan.

"Kami maksimalkan dulu semua masukan masyarakat dan stakeholder dan tokoh kunci sekitar kawasan. Sesungguhnya ini jadi salah satu upaya kami menjaga keberlangsungan ekosistem sekaligus biotanya guna memastikan ada ruang wisata baru di sana," jelas Muslim. Ini menunjukkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan konservasi dengan pengembangan potensi wisata lokal.

Prioritas Konservasi, Bukan Sekadar Cuan

Meskipun Teluk Saleh memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata bahari, Muslim menegaskan bahwa aspek konservasi adalah prioritas utama. Pengembangan pariwisata harus berjalan seiring dengan upaya perlindungan, bukan sebaliknya. Edukasi wisatawan menjadi kunci agar interaksi dengan Hiu Paus dilakukan secara arif dan bertanggung jawab.

Pengelolaan kawasan ini akan dilakukan melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Saat ini, pendapatan BLUD di wilayah tersebut telah mencapai Rp 500 juta per tahun. Angka ini menunjukkan potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari pariwisata berkelanjutan.

Namun, Muslim kembali menekankan filosofi di balik inisiatif ini. "Target bukan cari uang atau pendapatan, melainkan bagaimana biota laut di sana bisa bertahan. Karena kita tahu hiu paus ini sangat langka," tegasnya. Ini adalah pernyataan yang kuat, menunjukkan bahwa nilai konservasi jauh di atas nilai finansial semata.

Masa Depan Hiu Paus di Tangan Kita

Meski fokus utama adalah konservasi, target peningkatan pendapatan tetap ada sebagai bagian dari keberlanjutan operasional. Muslim menargetkan agar tiga BLUD di NTB, yang meliputi BLUD Kawasan Lombok; BLUD Kawasan Sumbawa dan Sumbawa Barat; serta BLUD Kawasan Bima dan Dompu, dapat meningkatkan pendapatan gabungan hingga mencapai Rp 1 miliar per tahun. Pendapatan ini akan dialokasikan kembali untuk mendukung operasional dan program konservasi.

Langkah Pemprov NTB ini patut diacungi jempol. Dengan menjadikan Teluk Saleh sebagai benteng perlindungan Hiu Paus, NTB tidak hanya menjaga warisan alamnya tetapi juga memberikan contoh nyata bagi daerah lain di Indonesia tentang pentingnya konservasi laut. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan ekosistem laut kita dan generasi mendatang.

Semoga usulan ini segera disetujui dan Teluk Saleh benar-benar menjadi surga aman bagi Hiu Paus, serta menjadi inspirasi bagi upaya konservasi serupa di seluruh nusantara. Keindahan dan keunikan Hiu Paus adalah aset berharga yang harus kita jaga bersama.

banner 325x300