banner 728x250

AS Uji Coba Nuklir Lagi, Iran Murka: ‘Hipokrisi dan Ancaman Serius Dunia’!

as uji coba nuklir lagi iran murka hipokrisi dan ancaman serius dunia portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Kabar mengejutkan datang dari Washington pada Kamis (30/10/2025), ketika Presiden Donald Trump secara mendadak mengumumkan rencana Amerika Serikat untuk kembali melakukan uji coba senjata nuklir. Perintah ini sontak memicu gelombang kecaman, terutama dari Iran, yang menyebut langkah tersebut sebagai "mundur dan tidak bertanggung jawab." Teheran bahkan menyoroti ironi kebijakan AS yang selama ini menekan program nuklir damai Iran, namun kini justru menguji coba senjata nuklirnya sendiri.

Trump Perintahkan Uji Coba Nuklir, Dunia Terkejut!

banner 325x300

Presiden Donald Trump kembali membuat manuver tak terduga yang mengguncang stabilitas global. Ia secara langsung menginstruksikan Departemen Perang AS untuk segera memulai uji coba senjata nuklir. Pengumuman ini disampaikan Trump melalui unggahan di media sosial Truth Social miliknya, sesaat sebelum pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan.

Perintah ini bukan tanpa alasan. Trump beralasan bahwa negara-negara lain, seperti Rusia, juga sedang aktif menguji program senjata nuklir mereka. Rusia sendiri baru-baru ini mengklaim sukses meluncurkan pesawat tanpa awak bertenaga nuklir Poseidon, yang diduga menjadi pemicu utama keputusan Trump.

"Karena negara-negara lain sedang menguji program, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kami secara setara," tulis Trump. Ia menambahkan bahwa proses tersebut akan segera dimulai, menegaskan keseriusan Washington dalam langkah ini.

Trump juga sesumbar bahwa AS memiliki lebih banyak senjata nuklir dibandingkan negara mana pun. Ia mengklaim bahwa senjata-senjata tersebut telah diperbarui dan direnovasi sejak masa jabatan pertamanya, menunjukkan kesiapan Washington untuk unjuk kekuatan.

Iran Kecam Keras: ‘Langkah Mundur dan Tak Bertanggung Jawab’

Tak butuh waktu lama bagi Teheran untuk bereaksi. Pada Jumat (31/10/2025), Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, langsung melayangkan kecaman pedas atas rencana AS tersebut. Ia menyebut keputusan Trump sebagai sebuah "langkah mundur dan tidak bertanggung jawab" yang sangat mengkhawatirkan.

Dalam sebuah unggahan di media sosialnya, Araghchi tidak menahan diri untuk melabeli AS sebagai "sebuah negara pembully bersenjata nuklir." Ia menyoroti kontradiksi Washington yang selama ini gencar menjelekkan program nuklir damai Iran, namun kini justru mengumumkan uji coba senjata nuklir mereka sendiri.

"Pengumuman (AS) untuk melanjutkan kembali uji coba nuklir merupakan langkah yang mundur, tidak bertanggung jawab, dan menjadi ancaman serius bagi perdamaian serta keamanan internasional," tegas Araghchi. Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya Iran memandang manuver terbaru AS.

Ironi Kebijakan AS: Larang Iran, Tapi Malah Uji Coba Sendiri?

Kecaman Iran tidak hanya sebatas pada rencana uji coba itu sendiri, melainkan juga pada hipokrisi yang terkandung di dalamnya. Selama bertahun-tahun, AS telah menggunakan berbagai cara, mulai dari isolasi diplomatik hingga sanksi ekonomi internasional, untuk menekan Iran agar menghentikan program nuklirnya. Washington berulang kali menuduh Teheran memiliki ambisi untuk mengembangkan senjata nuklir, meskipun Iran bersikeras programnya murni untuk tujuan damai.

Bagaimana bisa Washington menekan Teheran untuk menghentikan program nuklir yang diklaim damai, sementara mereka sendiri justru berencana menguji coba senjata nuklir yang jelas-jelas bersifat ofensif? Ini adalah puncak ironi yang sulit diterima oleh banyak pihak, termasuk Iran.

Araghchi secara eksplisit menyebut AS sebagai "penggertak yang sama" yang selama ini mencoreng nama baik program nuklir Iran. Kontradiksi ini semakin memperkeruh hubungan kedua negara yang memang sudah tegang sejak lama.

Ancaman Bagi Perdamaian Internasional?

Lebih dari sekadar kecaman, langkah AS ini membawa implikasi serius bagi perdamaian dan keamanan internasional. Keputusan untuk kembali menguji coba senjata nuklir berpotensi memicu perlombaan senjata baru di antara negara-negara adidaya. Jika AS, sebagai salah satu kekuatan nuklir terbesar, kembali melakukan uji coba, bukan tidak mungkin negara-negara lain akan mengikuti jejak serupa.

Hal ini tentu saja akan memperburuk situasi geopolitik yang sudah kompleks. Kekhawatiran akan eskalasi konflik dan penyebaran senjata nuklir menjadi semakin nyata. Komunitas internasional kini dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah langkah AS ini akan membuka kotak pandora yang selama ini berusaha ditutup?

Sejarah Panjang Ketegangan Nuklir AS-Iran

Ketegangan nuklir antara AS dan Iran memang bukan hal baru. Sejak Revolusi Islam 1979, hubungan kedua negara selalu diwarnai ketidakpercayaan dan konflik. Program nuklir Iran menjadi salah satu titik gesek utama. AS dan sekutunya khawatir Iran akan menggunakan teknologi nuklir untuk membuat senjata, sementara Iran bersikeras memiliki hak untuk mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai sesuai dengan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Pada tahun 2015, kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) sempat memberikan harapan akan de-eskalasi. Namun, pada 2018, Presiden Trump menarik AS dari kesepakatan tersebut dan kembali menerapkan sanksi berat terhadap Teheran. Langkah ini kembali memanaskan situasi dan membuat program nuklir Iran kembali menjadi sorotan.

Lalu, Apa Dampaknya Bagi Geopolitik Dunia?

Keputusan AS untuk kembali menguji coba nuklir, ditambah dengan kecaman keras dari Iran, menciptakan babak baru dalam drama geopolitik global. Apakah ini akan memicu perlombaan senjata baru? Akankah negara-negara lain, seperti China atau Korea Utara, ikut-ikutan menguji coba senjata nuklir mereka?

Situasi ini jelas menambah daftar panjang ketidakpastian di panggung dunia. Respons dari negara-negara lain, serta bagaimana AS dan Iran akan melanjutkan langkah mereka, akan sangat menentukan arah perdamaian dan keamanan internasional di masa mendatang. Dunia kini menanti dengan cemas, apa lagi kejutan yang akan muncul dari ketegangan nuklir ini.

banner 325x300