Dunia informasi kembali digegerkan oleh langkah berani Elon Musk. Baru-baru ini, sang miliarder kontroversial resmi meluncurkan Grokipedia, sebuah ensiklopedia digital yang sepenuhnya ditulis oleh model kecerdasan buatan (AI) miliknya, Grok. Ini bukan sekadar proyek sampingan, melainkan upaya ambisius Musk untuk menciptakan ekosistem informasi alternatif yang ia yakini lebih jujur dan objektif.
Peluncuran Grokipedia menandai babak baru dalam perang narasi di era digital. Musk, yang kerap mengkritik bias dalam media arus utama, kini menghadirkan platform yang diharapkan mampu menyajikan "kebenaran, seluruh kebenaran, dan tidak ada yang lain selain kebenaran," seperti yang ia sampaikan di platform X.
Mengenal Grokipedia: Wikipedia Versi AI
Secara tampilan, Grokipedia meniru gaya minimalis Wikipedia yang sudah kita kenal. Struktur halaman dan referensi yang sederhana membuat penggunanya merasa familiar. Namun, di balik kesamaan visual itu, ada perbedaan fundamental yang membedakannya dari ensiklopedia daring raksasa tersebut.
Perbedaan paling mencolok adalah jumlah artikel. Saat ini, Grokipedia baru memiliki sekitar 900 ribu artikel. Angka ini masih jauh jika dibandingkan dengan Wikipedia yang telah menyusun lebih dari 7 juta artikel, hasil kontribusi jutaan sukarelawan di seluruh dunia.
Misi “Kebenaran Sejati” Elon Musk
Musk tidak main-main dengan klaimnya tentang kebenaran. Ia berharap suatu hari nanti dapat mengirim salinan Grokipedia "yang diukir dalam oksida stabil di orbit, Bulan, dan Mars untuk melestarikannya untuk masa depan." Sebuah visi yang sangat Musk, mencerminkan ambisinya yang seringkali melampaui batas bumi.
Visi ini lahir dari kritiknya yang mendalam terhadap Wikipedia. Selama ini, Musk menuduh Wikipedia dikendalikan oleh "aktivis sayap kiri ekstrem" dan memiliki bias liberal yang kuat. Grokipedia, menurutnya, akan menjadi penawar dari bias tersebut, menyajikan informasi tanpa filter ideologis.
Kontroversi Artikel Elon Musk Sendiri
Ironisnya, perbedaan pandangan antara Grokipedia dan Wikipedia paling jelas terlihat pada artikel tentang Elon Musk sendiri. Wikipedia menggambarkan Musk sebagai "figur yang memecah belah," yang sering "dikritik karena membuat pernyataan yang tidak ilmiah dan menyesatkan." Artikel itu juga menyoroti tuduhan penyebaran disinformasi COVID-19, promosi teori konspirasi, serta afirmasi komentar antisemit, rasis, dan transfobia.
Tak hanya itu, Wikipedia juga mencantumkan peningkatan "ucapan kebencian dan penyebaran disinformasi" di X (Twitter) setelah Musk mengakuisisi platform tersebut pada tahun 2022. Sebuah gambaran yang cukup kritis dan komprehensif dari berbagai kontroversi yang melingkupi sosoknya.
Sebaliknya, Grokipedia menyajikan narasi yang jauh lebih positif. Artikel Grokipedia menyebut Musk "telah mempengaruhi debat yang lebih luas tentang kemajuan teknologi, penurunan demografis, dan bias institusional." Ia juga disebut "memprioritaskan reformasi moderasi konten di tengah kritik dari media tradisional yang menunjukkan kecenderungan kiri sistemik dalam liputan mereka."
Menariknya, Grokipedia mengutip peringkat miliarder Forbes sebagai sumbernya, bukan dokumen, artikel, atau posting media sosial spesifik yang mendukung klaim-klaim tersebut. Ini menimbulkan pertanyaan tentang standar sumber dan objektivitas yang diklaim Grokipedia.
Dua Narasi George Floyd yang Berlawanan
Perbedaan mencolok lainnya terlihat pada artikel tentang George Floyd, sosok kulit hitam di AS yang kematiannya pada tahun 2020 memicu protes nasional tentang perilaku polisi dan rasisme. Wikipedia memulai artikelnya dengan menggambarkan Floyd sebagai seorang pria yang "dibunuh oleh seorang petugas polisi kulit putih," langsung menyoroti inti dari peristiwa tragis tersebut.
Namun, Grokipedia memilih pendekatan yang sangat berbeda. Artikel Grokipedia menggambarkan Floyd sebagai "seorang pria Amerika dengan catatan kriminal yang panjang, termasuk hukuman atas perampokan bersenjata, kepemilikan narkoba, dan pencurian," bertahun-tahun sebelum kematiannya. Artikel tersebut juga lebih fokus pada narkoba yang ditemukan dalam tubuhnya.
Lebih lanjut, Grokipedia menggambarkan protes nasional di AS sebagai "kerusuhan sipil yang luas, termasuk kerusuhan yang menyebabkan kerusakan properti senilai miliaran dolar." Namun, klaim ini mengutip obituari di situs web Asosiasi Sejarah Negara Bagian Texas yang sebenarnya tidak membuat klaim semacam itu. Ini menunjukkan adanya potensi misinterpretasi atau bias dalam penggunaan sumber oleh AI Grok.
Keterlibatan Manusia: Misteri di Balik AI
Salah satu keunggulan Wikipedia adalah sifatnya yang terbuka, di mana siapa saja dapat menulis dan mengedit artikel. Ini memungkinkan proses tinjauan sejawat dan koreksi komunitas yang terus-menerus, meskipun tidak luput dari tantangan. Di Grokipedia, tingkat keterlibatan manusia dalam penulisan artikel masih belum jelas.
Pengguna memang memiliki opsi untuk mengirimkan umpan balik jika mereka menemukan kesalahan. Namun, bagaimana umpan balik ini diproses dan seberapa besar campur tangan manusia dalam memverifikasi dan mengoreksi informasi yang dihasilkan AI, masih menjadi pertanyaan besar. Ini krusial, mengingat klaim Grokipedia tentang objektivitas dan kebenaran.
Reaksi dan Implikasi Lebih Luas
Ketika dimintai komentar tentang ketidaksesuaian narasi ini, email media xAI (perusahaan di balik Grok dan Grokipedia) secara otomatis menjawab dengan singkat: "Legacy Media Lies." Respons ini semakin mempertegas sikap Musk yang skeptis terhadap media tradisional dan komitmennya pada narasi alternatif.
Peluncuran Grokipedia bukan hanya tentang ensiklopedia baru, melainkan tentang masa depan informasi itu sendiri. Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan disinformasi dan bias algoritmik, kehadiran platform yang sepenuhnya ditulis AI menimbulkan pertanyaan mendalam. Bisakah AI benar-benar objektif, ataukah ia hanya akan merefleksikan bias dari data yang dilatihkan dan visi penciptanya?
Masa Depan Informasi: AI atau Manusia?
Proyek ambisius Elon Musk ini memaksa kita untuk merenungkan kembali bagaimana kita mencari dan memercayai informasi. Apakah kita akan beralih ke sumber yang diklaim "paling objektif" oleh AI, ataukah kita tetap akan mengandalkan kearifan kolektif dan tinjauan manusia?
Grokipedia mungkin baru permulaan dari era baru di mana AI tidak hanya membantu kita mencari informasi, tetapi juga secara aktif membentuk narasi. Tantangan bagi kita sebagai konsumen informasi adalah untuk tetap kritis, membandingkan berbagai sumber, dan tidak mudah terbuai oleh klaim "kebenaran sejati" dari siapa pun, bahkan dari seorang Elon Musk sekalipun.




 
							













