banner 728x250

Masa Depan di Depan Mata! Meta Ray-Ban Display & Oakley Vanguard Bawa Kita ke Era Super-AI

Mark Zuckerberg di panggung, di belakangnya ada proyeksi kacamata pintar Meta Ray-Ban.
CEO Meta Mark Zuckerberg meluncurkan kacamata pintar baru yang diklaim sebagai gerbang menuju era kecerdasan buatan super.
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, CNN Indonesia — Siap-siap, masa depan teknologi sepertinya sudah di depan mata! Meta, perusahaan induk di balik raksasa media sosial seperti Facebook dan Instagram, baru saja membuat gebrakan besar yang mungkin akan mengubah cara kita hidup. Mereka memperkenalkan jajaran kacamata pintar terbarunya yang diklaim sebagai gerbang menuju era kecerdasan buatan super, atau yang sering disebut superintelligence. Ini bukan sekadar gadget biasa, melainkan sebuah lompatan teknologi yang menjanjikan perubahan fundamental dalam cara kita berinteraksi dengan dunia digital dan realitas di sekitar kita.

Peluncuran ambisius ini menjadi puncak dari konferensi tahunan Meta Connect yang diselenggarakan di Menlo Park, California. Dua model utama yang diperkenalkan adalah Meta Ray-Ban Display dan Oakley Vanguard, masing-masing dirancang dengan fitur unik untuk segmen pengguna yang berbeda. Namun, keduanya memiliki satu tujuan besar yang sama: membawa kekuatan AI langsung ke hadapan mata kita, menjadikan informasi dan interaksi digital lebih personal dan intuitif. Mark Zuckerberg, sang CEO Meta, sangat optimis dengan potensi perangkat ini untuk membentuk masa depan.

banner 325x300

Bukan Sekadar Kacamata Biasa: Meta Ray-Ban Display Hadir dengan Layar Canggih

Model Meta Ray-Ban Display menjadi sorotan utama dengan fitur layar digital terintegrasi di salah satu lensanya. Bayangkan, kamu bisa melihat notifikasi penting atau bahkan menerima panggilan telepon tanpa perlu mengeluarkan ponsel dari saku. Ini adalah langkah besar bagi Meta dalam mengejar visi kecerdasan super melalui teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI) yang semakin mutakhir.

Zuckerberg secara langsung memamerkan perangkat ini, menunjukkan bagaimana kacamata ini dirancang untuk membawa penggunanya ke dalam pengalaman augmented reality (AR) dan kecerdasan buatan yang lebih mendalam. Dengan kacamata ini, interaksi kita dengan teknologi tidak hanya akan berubah, tetapi juga diharapkan dapat memberi akses langsung ke AI yang mampu meningkatkan kemampuan komunikasi, memori, dan bahkan mempertajam indra kita.

"Kacamata adalah bentuk ideal untuk kecerdasan buatan pribadi," ujar Zuckerberg saat peluncuran, seperti dilansir South China Morning Post. Ia menambahkan bahwa perangkat ini memungkinkan pengguna tetap fokus pada momen saat ini, sambil tetap mengakses semua kemampuan AI yang membuat mereka lebih cerdas, membantu berkomunikasi lebih baik, meningkatkan memori, dan mempertajam indra. Kacamata pintar ini dilengkapi dengan layar kecil di lensa kanan yang memungkinkan pengguna untuk melihat notifikasi dan melakukan tugas dasar lainnya, seperti menerima panggilan.

Untuk mendapatkan teknologi canggih ini, Meta Ray-Ban Display dibanderol dengan harga mulai dari US$799 atau sekitar Rp13,25 juta. Perangkat ini dijadwalkan akan mulai dijual secara resmi pada 30 September 2025. Selain itu, Meta juga memperkenalkan versi terbaru dari lini Ray-Ban yang sebelumnya tidak memiliki layar, dengan daya tahan baterai hampir dua kali lipat dan kamera yang lebih baik, dibanderol mulai dari US$379 (sekitar Rp6,2 juta).

Oakley Vanguard: AI untuk Para Atlet

Tidak hanya untuk penggunaan sehari-hari, Meta juga memikirkan para penggemar olahraga dengan memperkenalkan kacamata pintar Oakley Vanguard. Dirancang khusus untuk para atlet, kacamata ini menawarkan integrasi mulus dengan platform kebugaran populer seperti Garmin dan Strava. Dengan begitu, pengguna bisa melihat statistik latihan mereka secara real-time langsung di depan mata, tanpa perlu mengalihkan fokus dari aktivitas fisik.

Oakley Vanguard ini dibanderol seharga US$499 atau sekitar Rp8,2 juta, menawarkan daya tahan baterai hingga 9 jam. Perangkat ini akan tersedia di pasaran mulai 21 Oktober 2025. Ini menunjukkan bagaimana Meta berupaya mengaplikasikan teknologi AI dan AR ke berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia olahraga dan kebugaran, menjadikannya lebih cerdas dan efisien.

Revolusi Kecerdasan Super: Visi Ambisius Mark Zuckerberg

Zuckerberg menggambarkan peluncuran kacamata pintar ini sebagai bagian integral dari misi besar Meta untuk membawa dunia ke dalam era superintelligence. Ini adalah era di mana kecerdasan buatan dapat melampaui kemampuan kognitif manusia, membuka potensi baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan perangkat ini, Meta berharap bisa membawa pengguna lebih dekat dengan visi masa depan di mana AI dapat membantu meningkatkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari secara signifikan, mulai dari komunikasi hingga pengambilan keputusan.

Bayangkan saja, sebuah AI yang tidak hanya memahami perintahmu, tetapi juga bisa memprediksi kebutuhanmu, meningkatkan memori, atau bahkan mempertajam indra penglihatan dan pendengaranmu. Konsep superintelligence ini memang terdengar seperti fiksi ilmiah, namun Meta kini berani mengklaim bahwa kacamata pintar mereka adalah langkah awal yang konkret menuju realisasi visi tersebut. Ini adalah pertaruhan besar yang bisa mengubah lanskap teknologi global dan cara kita berinteraksi dengan dunia.

Namun, perlu diingat bahwa Meta tidak sendirian dalam perlombaan ambisius ini. Perusahaan teknologi raksasa lainnya seperti OpenAI dengan ChatGPT-nya dan Google dengan model AI mereka yang sangat maju dan inovatif, telah lebih dahulu menunjukkan taringnya. Oleh karena itu, peluncuran kacamata pintar ini menjadi langkah strategis yang sangat penting bagi Meta untuk memperkuat posisinya dalam industri yang semakin kompetitif dan bergerak cepat, menunjukkan bahwa mereka serius dalam arena AI.

Jitesh Ubrani, manajer riset untuk IDC Worldwide Mobile Device Trackers, mengakui bahwa kesadaran konsumen tentang kacamata AI dengan layar mungkin masih terbatas saat ini. Namun, ia optimis bahwa kondisi ini akan berubah drastis dalam 18 bulan ke depan, seiring dengan Meta, Google, dan para pesaing lainnya mulai merilis produk serupa ke pasar global. Ini menandakan bahwa persaingan di ranah kacamata pintar dan AI akan semakin memanas, dan kita akan melihat lebih banyak inovasi di masa depan yang tidak kalah menarik.

Di Balik Kontroversi: Optimisme Meta untuk Masa Depan AI

Peluncuran produk inovatif ini terjadi di tengah sorotan tajam terkait kebijakan keamanan anak yang diterapkan Meta. Baru-baru ini, Meta mendapat kritik keras setelah chatbot mereka dilaporkan terlibat dalam percakapan kontroversial dengan anak-anak terkait topik sensitif seperti seks dan ras. Selain itu, ada juga kekhawatiran yang terus-menerus muncul terkait dampak penggunaan teknologi virtual reality (VR) terhadap perkembangan anak-anak.

Meskipun demikian, Mark Zuckerberg tetap menunjukkan optimisme yang tinggi bahwa kecerdasan buatan, terutama dalam bentuk kacamata pintar, bisa membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat luas. Ia percaya bahwa potensi AI untuk meningkatkan kualitas hidup jauh lebih besar daripada tantangan yang ada. "Dengan kacamata ini, kita bisa membawa kemampuan AI langsung ke dalam kehidupan sehari-hari, membantu orang menjadi lebih cerdas tanpa mengorbankan momen berharga mereka," tegas Zuckerberg.

Masa Depan yang Terintegrasi

Kacamata pintar Meta ini bukan hanya sekadar aksesori mode yang stylish, melainkan sebuah pernyataan berani tentang masa depan teknologi yang terintegrasi. Mereka menggabungkan gaya ikonik Ray-Ban dan fungsionalitas tangguh Oakley dengan kekuatan AI yang belum pernah ada sebelumnya, menjanjikan pengalaman yang lebih imersif dan personal. Ini adalah upaya Meta untuk tidak hanya bersaing, tetapi juga mendefinisikan ulang bagaimana kita akan berinteraksi dengan dunia digital dan informasi di tahun-tahun mendatang, menjadikannya lebih alami dan tanpa batas.

Dengan janji peningkatan komunikasi, memori, dan bahkan mempertajam indra, kacamata pintar ini berpotensi mengubah cara kita bekerja, belajar, dan bermain secara fundamental. Apakah ini benar-benar gerbang menuju superintelligence yang akan mengubah peradaban? Waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: Meta telah menempatkan taruhan besar pada perangkat yang bisa jadi akan menjadi "ponsel baru" di masa depan, membawa kita selangkah lebih dekat ke era di mana teknologi dan kecerdasan buatan menyatu secara mulus dengan kehidupan kita sehari-hari. Siapkah kamu menyambut revolusi di depan mata ini?

banner 325x300