banner 728x250

Mandalika Geger! Ducati Lenovo Kunci Gelar Tim MotoGP 2025, Triple Crown Lengkap!

mandalika geger ducati lenovo kunci gelar tim motogp 2025 triple crown lengkap portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Sirkuit Mandalika, Lombok, kembali menjadi saksi bisu sejarah di dunia balap motor. Tim Ducati Lenovo secara resmi mengukuhkan diri sebagai Juara Dunia Tim MotoGP 2025, sebuah pencapaian luar biasa yang mereka kunci usai Sprint Race Pertamina Grand Prix of Mandalika 2025 pada Sabtu (4/10). Kemenangan ini bukan sekadar gelar biasa, melainkan bagian dari "Triple Crown" yang menegaskan dominasi mutlak Ducati di musim ini.

Dominasi Tak Terbantahkan: Poin Jauh Tinggalkan Rival

Kepastian gelar Juara Dunia Tim ini didapatkan Ducati Lenovo dengan perolehan poin yang fantastis. Mereka berhasil mengumpulkan 819 poin di klasemen tim MotoGP 2025, sebuah angka yang membuat tim lain hanya bisa gigit jari. Selisih poin yang sangat jauh ini memastikan posisi mereka tak tergoyahkan, bahkan dengan beberapa seri balapan yang masih tersisa.

banner 325x300

Rival terdekat mereka, BK8 Gresini Racing MotoGP, berada di posisi kedua dengan 502 poin, sementara Pertamina Enduro VR46 Racing Team menyusul di urutan ketiga dengan 383 poin. Angka-angka ini jelas menunjukkan betapa superiornya performa Ducati Lenovo sepanjang musim. Konsistensi dan kecepatan menjadi kunci utama kesuksesan mereka yang tak tertandingi.

Triple Crown: Bukti Kehebatan Ducati di Semua Lini

Gelar Juara Dunia Tim ini melengkapi pencapaian gemilang Ducati yang kini resmi meraih "Triple Crown" di MotoGP 2025. Apa itu Triple Crown? Ini adalah istilah prestisius yang diberikan kepada pabrikan yang berhasil menyabet tiga gelar juara dunia dalam satu musim: Juara Dunia Konstruktor, Juara Dunia Pembalap (yang sudah diraih Marc Marquez), dan Juara Dunia Tim.

Ini adalah bukti nyata bahwa Ducati bukan hanya memiliki motor terbaik, tetapi juga pembalap-pembalap top dan strategi tim yang solid. Dari sisi teknis, pengembangan motor Desmosedici GP25 terbukti sangat efektif, memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan di berbagai sirkuit. Kombinasi sempurna antara mesin, talenta pembalap, dan kerja tim yang rapi menjadikan mereka kekuatan yang tak terbendung.

Sprint Race Mandalika: Marquez Berjuang, Bagnaia Kesulitan

Meskipun gelar tim sudah di tangan, Sprint Race MotoGP Mandalika 2025 sendiri menyajikan drama tersendiri bagi para pembalap Ducati. Marc Márquez, sang Juara Dunia Pembalap, finis di posisi keenam setelah melalui balapan yang penuh tantangan. Sementara itu, rekan setimnya, Francesco Bagnaia, harus puas di posisi ke-14, menunjukkan bahwa balapan di Mandalika memang tidak mudah.

Hasil Sprint Race yang tidak maksimal ini sebenarnya tidak terlalu memengaruhi perolehan poin keseluruhan tim. Ducati Lenovo sudah mengantongi keunggulan yang sangat besar, sehingga performa di satu balapan saja tidak cukup untuk menggoyahkan posisi mereka. Ini adalah cerminan dari akumulasi poin yang konsisten dari kedua pembalap mereka di seri-seri sebelumnya.

Perjuangan Marc Márquez: Penalti dan Comeback Gemilang

Marc Márquez memulai Sprint Race dari posisi kesembilan, sebuah posisi yang cukup menantang. Di lap pertama, ia bahkan sempat terkena penalti long lap akibat senggolan dengan Alex Rins. Situasi ini tentu saja menambah beban bagi pembalap berjuluk "The Baby Alien" tersebut, namun semangat juangnya tidak padam.

Dengan kegigihan luar biasa, Márquez berhasil memperbaiki posisinya. Ia menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi rintangan dan manuver cerdas di lintasan, akhirnya finis di urutan keenam. Penampilan ini, meskipun tidak podium, tetap menunjukkan kelas seorang juara dunia yang mampu beradaptasi dan berjuang hingga garis finis.

Kata Márquez: Tantangan Sirkuit dan Strategi Adaptasi

Usai balapan, Márquez memberikan pandangannya mengenai tantangan di Sirkuit Mandalika. Ia mengakui bahwa tata letak sirkuit yang tidak memiliki titik pengereman keras menjadi salah satu faktor yang menyulitkan. Titik pengereman yang kuat adalah salah satu keunggulan Ducati, dan ketiadaannya di Mandalika membuat mereka harus beradaptasi.

"Situasi ini tentu saja merupakan kombinasi berbagai faktor yang saat ini tidak memungkinkan kami untuk melaju secepat yang kami inginkan," ujar Márquez. Ia juga menyoroti cengkeraman ban yang tidak biasa, menghalangi mereka untuk sepenuhnya memanfaatkan tenaga Ducati saat keluar tikungan. Márquez menekankan pentingnya terus memperbaiki performa berkendara dan set-up, serta mempelajari data dari pembalap lain seperti Fermín Aldeguer untuk melangkah maju.

Frustrasi Francesco Bagnaia: Mencari Kembali Sentuhan Terbaik

Di sisi lain garasi Ducati, Francesco Bagnaia menghadapi balapan yang jauh lebih sulit. Memulai dari posisi ke-16, Pecco berjuang keras sepanjang 13 lap Sprint Race dan hanya mampu menutup balapan di posisi ke-14. Ini tentu bukan hasil yang diharapkan oleh juara dunia dua kali tersebut.

"Setelah kemarin, saya tahu hari Sabtu ini akan sulit," kata Bagnaia. Ia merasa motornya tidak memberikan performa yang sama seperti di Motegi, melainkan lebih mirip dengan pengalaman sulitnya di Misano. Bagnaia mengaku kesulitan dengan motor, baik di lintasan lurus maupun saat pengereman. Situasi ini cukup membuat frustrasi, namun ia tetap optimis dan bertekad untuk menemukan kembali perasaan terbaiknya dengan motor.

Mandalika: Saksi Sejarah dan Potensi Masa Depan

Mandalika kini telah mengukir namanya dalam sejarah MotoGP sebagai tempat di mana Ducati Lenovo mengunci gelar Juara Dunia Tim. Ini bukan hanya kebanggaan bagi tim Italia tersebut, tetapi juga bagi Indonesia yang menjadi tuan rumah. Antusiasme penonton dan keindahan sirkuit menjadi latar belakang sempurna bagi momen bersejarah ini.

Keberhasilan Ducati meraih Triple Crown di Mandalika juga menjadi sinyal kuat akan dominasi mereka di era modern MotoGP. Mereka telah menetapkan standar baru dalam hal performa tim, pengembangan motor, dan manajemen pembalap. Ini akan menjadi tantangan besar bagi tim-tim lain untuk bisa mengejar ketertinggalan di musim-musim mendatang.

Apa Selanjutnya untuk Ducati dan MotoGP 2025?

Dengan semua gelar juara dunia sudah di tangan, Ducati kini bisa balapan dengan sedikit lebih santai, namun bukan berarti tanpa target. Mereka akan terus berupaya meraih kemenangan di setiap seri tersisa, menjaga momentum dan mengumpulkan data berharga untuk pengembangan motor di musim berikutnya. Bagi Marc Márquez, ini adalah musim kebangkitan yang luar biasa, sementara Francesco Bagnaia akan berjuang untuk mengakhiri musim dengan performa terbaiknya.

Musim MotoGP 2025 telah menjadi panggung bagi dominasi Ducati yang tak terbantahkan. Triple Crown adalah bukti nyata dari kerja keras, inovasi, dan semangat juang yang luar biasa. Sirkuit Mandalika akan selalu dikenang sebagai tempat di mana sejarah ini terukir, menegaskan posisi Ducati sebagai raja baru di lintasan balap motor paling bergengsi di dunia.

banner 325x300