banner 728x250

Mandalika Geger! Bezzecchi Bangkit dari Posisi 6, Kalahkan Aldeguer di Tikungan Terakhir Sprint Race!

mandalika geger bezzecchi bangkit dari posisi 6 kalahkan aldeguer di tikungan terakhir sprint race portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Sabtu, 4 Oktober 2025, menjadi saksi bisu sebuah drama yang tak terlupakan di Pertamina Mandalika International Circuit. Pembalap Aprilia, Marco Bezzecchi, tampil "menggila" dalam sprint race Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, memukau ribuan pasang mata dengan comeback yang benar-benar epik. Dari posisi yang terpuruk, ia berhasil merebut kemenangan di detik-detik terakhir, meninggalkan Fermin Aldeguer dalam kekalahan yang dramatis.

Awal yang Penuh Guncangan: Bezzecchi Tercecer di Belakang

banner 325x300

Ketika lampu start padam, ekspektasi tinggi menyelimuti Marco Bezzecchi, yang sebelumnya tampil dominan di sesi latihan dan kualifikasi. Namun, awal balapan justru menjadi mimpi buruk baginya. Ia membuat kesalahan fatal saat start, kehilangan momentum berharga, dan harus rela disalip oleh beberapa pembalap sekaligus.

Dalam sekejap mata, Bezzecchi tercecer ke posisi keenam. Di depannya, Fermin Aldeguer memimpin, diikuti ketat oleh Pedro Acosta, Raul Fernandez, Luca Marini, dan Alex Marquez. Situasi ini tentu saja membuat para penggemar Bezzecchi menahan napas, bertanya-tanya apakah dominasinya akan berakhir di sprint race ini.

Drama di Lap Pembuka: Penalti dan Kecelakaan Beruntun

Lap pertama sprint race MotoGP Mandalika 2025 memang penuh dengan insiden. Tak hanya Bezzecchi yang kesulitan, Marc Marquez juga harus menerima pil pahit. Ia diganjar long lap penalty oleh steward setelah terlibat senggolan dengan Alex Rins.

Penalti ini membuat Marquez yang semula berada di posisi enam harus melorot drastis ke posisi ke-13, merusak peluangnya untuk bersaing di barisan depan. Belum lagi, pembalap LCR Honda, Somkiat Chantra, mengalami kecelakaan di awal balapan, menambah daftar drama yang terjadi di sirkuit Mandalika. Ini baru permulaan dari serangkaian insiden yang akan mewarnai balapan singkat ini.

Perlahan tapi Pasti: Bezzecchi Memulai Pendakiannya

Setelah awal yang buruk, Bezzecchi tak menyerah. Dengan tenang dan perhitungan matang, ia mulai membangun kembali posisinya. Langkah pertamanya adalah menyalip Luca Marini, yang membawanya naik ke posisi keempat. Ini adalah sinyal pertama bahwa Bezzecchi belum habis.

Keberuntungan juga sedikit berpihak padanya. Pada Lap 5, Pedro Acosta yang tampil menjanjikan mengalami lowside, sebuah kecelakaan kecil yang membuatnya keluar dari balapan. Insiden ini secara otomatis menguntungkan Bezzecchi, yang langsung naik ke posisi ketiga. Momentum mulai berpihak pada pembalap Aprilia tersebut.

Tekanan Intens: Mengincar Posisi Dua

Dengan posisi ketiga di tangan, Bezzecchi semakin termotivasi. Target berikutnya adalah Raul Fernandez, yang berada di posisi kedua. Bezzecchi tak membuang waktu, ia mulai memberikan tekanan intens, menguntit Fernandez dengan jarak yang sangat dekat.

Pada Lap 8, kerja kerasnya membuahkan hasil. Bezzecchi berhasil mengambil alih posisi kedua dari Fernandez, menunjukkan keahliannya dalam membaca jalur dan melakukan overtake yang presisi. Kini, hanya Fermin Aldeguer yang menjadi penghalang terakhirnya menuju podium tertinggi.

Duel Puncak: Bezzecchi vs. Aldeguer di Lap Terakhir

Tensi di sirkuit Mandalika mencapai puncaknya ketika Bezzecchi berhasil mendekati Aldeguer. Pada Lap 10, jarak di antara keduanya sudah kurang dari satu detik, menandakan bahwa duel sengit tak terhindarkan. Penonton di tribun dan jutaan pasang mata di rumah menanti dengan cemas, siap menyaksikan siapa yang akan keluar sebagai pemenang.

Duel sesungguhnya terjadi pada Lap 12, atau putaran terakhir balapan. Di Tikungan 10 yang terkenal menantang, Bezzecchi melancarkan serangan pamungkas. Dengan keberanian dan perhitungan yang luar biasa, ia melakukan pengereman epik, masuk ke sisi dalam Aldeguer yang terlambat menutup celah. Ini adalah momen krusial yang mengubah jalannya balapan.

Aldeguer, seorang rookie MotoGP 2025 yang tampil impresif, sempat mencoba memberikan perlawanan di tikungan berikutnya. Namun, Bezzecchi bergerak lebih cepat dan lebih agresif, mengunci posisinya di depan. Manuver ini adalah bukti nyata dari pengalaman dan mental juara Bezzecchi. Ia menunjukkan kehebatannya dalam comeback yang "gila" itu, melintasi garis finis sebagai pemenang sprint race MotoGP Mandalika 2025.

Rentetan Insiden dan Dominasi yang Tak Terbantahkan

Balapan seru sprint race Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 ini memang diwarnai dengan sejumlah kecelakaan yang menambah dramatisasi. Selain Somkiat Chantra dan Pedro Acosta, beberapa nama besar lainnya juga harus mencicipi aspal Mandalika. Enea Bastianini, Johann Zarco, hingga Fabio Quartararo juga mengalami insiden, menunjukkan betapa menantangnya sirkuit ini dan betapa ketatnya persaingan.

Kemenangan dalam sprint race ini semakin mengukuhkan dominasi Marco Bezzecchi di MotoGP Mandalika 2025. Sebelumnya, ia sudah menunjukkan performa gemilang dengan menjadi yang tercepat dalam sesi practice dan free practice 2 (FP), lalu meraih pole position. Kemenangan ini bukan hanya sekadar poin, tetapi juga sebuah pernyataan tegas bahwa Bezzecchi adalah kekuatan yang harus diperhitungkan, terutama di sirkuit Mandalika.

Dengan hasil ini, Bezzecchi tidak hanya memenangkan balapan, tetapi juga hati para penggemar yang menyaksikan comeback luar biasa ini. Ia membuktikan bahwa dalam balapan, segalanya bisa terjadi, dan semangat pantang menyerah adalah kunci untuk meraih kemenangan, bahkan setelah awal yang paling buruk sekalipun. Mandalika 2025 akan selalu dikenang sebagai panggung bagi kebangkitan epik Marco Bezzecchi.

banner 325x300