Dunia sepak bola Arab Saudi tengah dihebohkan dengan sebuah keputusan mendadak yang diambil oleh pelatih tim nasional, Herve Renard. Dalam persiapan krusial menghadapi babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Renard secara tak terduga memanggil salah satu bek andalan Al Nassr, Abdulelah Al Amri. Panggilan ini sontak menjadi sorotan, terutama karena Al Amri adalah rekan setim superstar dunia, Cristiano Ronaldo.
Keputusan ini datang di tengah situasi genting bagi Green Falcons, julukan timnas Arab Saudi, yang akan menghadapi dua laga penentu melawan Timnas Indonesia dan Irak. Awalnya, nama Al Amri tidak termasuk dalam daftar 27 pemain yang dipanggil Renard. Namun, kondisi darurat di lini belakang memaksa pelatih asal Prancis itu untuk mengubah strateginya.
Panggilan Darurat dari Herve Renard: Bek Al Nassr Jadi Penyelamat?
Situasi mendesak ini diumumkan langsung oleh Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) pada Jumat (3/10). Mereka menyatakan bahwa Herve Renard telah memanggil Abdulelah Al Amri untuk segera bergabung dengan pemusatan latihan yang sedang berlangsung di Jeddah. Ini adalah bagian dari persiapan intensif tim jelang laga-laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Panggilan ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat Al Amri sempat absen dari skuad sebelumnya. Namun, bagi Renard, ini adalah langkah strategis untuk menambal lubang di lini pertahanan yang tiba-tiba muncul. Pelatih yang dikenal dengan ketegasannya ini tak ragu mengambil keputusan berani demi stabilitas timnya.
Kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan sekadar ajang biasa; ini adalah panggung pembuktian bagi setiap negara. Bagi Arab Saudi, lolos ke putaran final adalah target mutlak, mengingat reputasi mereka sebagai salah satu kekuatan sepak bola di Asia. Setiap pertandingan di babak ini memiliki bobot yang sangat besar, dan tidak ada ruang untuk kesalahan.
Krisis Lini Belakang Hantam Green Falcons: Mengapa Al Amri Dipilih?
Lantas, apa yang sebenarnya melatarbelakangi keputusan Renard memanggil Al Amri secara mendadak? Rupanya, Green Falcons tengah menghadapi krisis di lini belakang. Dua bek tengah yang sebelumnya dipanggil, Hassan Al Tambakti dari Al Hilal dan Mohammed Sulaiman Bakor dari Al Ahli, dikabarkan tidak dalam kondisi fit 100 persen.
Al Tambakti dilaporkan terserang flu, membuatnya absen dari sesi latihan perdana timnas. Sementara itu, Sulaiman Bakor masih dalam tahap pemulihan cedera yang ia alami saat Al Ahli bertanding melawan Al Duhail di Liga Champions Asia Elite. Kondisi keduanya yang tidak menentu tentu menjadi pukulan telak bagi persiapan tim.
Sebelumnya, Renard telah memanggil empat bek tengah lainnya, yaitu Jehad Thakri (Al-Qadsiah), Mohammed Sulaiman Bakor (Al Ahli), Saad Al Mousa (Al Ittihad), dan Hassan Al Tambakti (Al Hilal). Namun, dengan dua nama yang diragukan tampil, kebutuhan akan tambahan amunisi di jantung pertahanan menjadi sangat mendesak. Di sinilah peran Abdulelah Al Amri menjadi krusial.
Abdulelah Al Amri: Profil Bek Andalan yang Berdampingan dengan Cristiano Ronaldo
Abdulelah Al Amri bukanlah nama baru di kancah sepak bola Arab Saudi. Bek tengah berusia 27 tahun ini memiliki rekam jejak yang cukup mentereng, dengan 33 caps dan satu gol untuk timnas Arab Saudi. Pengalamannya bermain di level internasional tentu menjadi nilai tambah yang sangat dibutuhkan dalam situasi genting seperti ini.
Di level klub, Al Amri adalah salah satu pilar penting di lini belakang Al Nassr, klub yang kini diperkuat oleh megabintang Cristiano Ronaldo. Bermain bersama pemain sekaliber Ronaldo setiap hari tentu memberikan pengalaman berharga dan meningkatkan mentalitas bertandingnya. Ia terbiasa menghadapi tekanan tinggi dan berhadapan dengan penyerang-penyerang top.
Terakhir kali Al Amri memperkuat timnas Arab Saudi adalah pada ajang Gold Cup 2025 yang berlangsung Juni-Juli lalu. Saat itu, Arab Saudi berhasil melaju hingga babak perempat final sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Meksiko. Kehadirannya diharapkan mampu membawa ketenangan dan pengalaman di lini belakang Green Falcons.
Al Amri dikenal sebagai bek yang tangguh dalam duel udara, memiliki kemampuan membaca permainan yang baik, dan cukup disiplin dalam menjaga posisi. Kualitas ini sangat dibutuhkan untuk meredam serangan lawan, terutama dari Timnas Indonesia dan Irak yang dikenal memiliki penyerang-penyerang lincah dan fisik yang kuat. Kehadirannya bisa menjadi kunci stabilitas pertahanan Arab Saudi.
Misi Berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Menanti Duel Kontra Timnas Indonesia dan Irak
Agenda terdekat bagi timnas Arab Saudi adalah menghadapi Timnas Indonesia pada 8 Oktober, dilanjutkan dengan laga kontra Irak pada 11 Oktober. Kedua pertandingan ini akan digelar di kandang sendiri, Jeddah, yang diharapkan bisa menjadi keuntungan bagi Green Falcons. Dukungan penuh dari suporter tentu akan membakar semangat para pemain.
Bagi Timnas Indonesia, pertandingan melawan Arab Saudi akan menjadi ujian berat. Skuad Garuda yang sedang dalam tren positif di bawah asuhan Shin Tae-yong tentu tidak akan menyerah begitu saja. Mereka akan datang dengan semangat juang tinggi dan ambisi untuk mencuri poin, meskipun bermain di kandang lawan.
Sementara itu, Irak juga dikenal sebagai tim yang kuat dan sulit dikalahkan. Mereka memiliki sejarah panjang dalam sepak bola Asia dan selalu menjadi lawan yang merepotkan. Pertandingan melawan Irak diprediksi akan berjalan sengit, dengan kedua tim saling jual beli serangan untuk memperebutkan kemenangan.
Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini memiliki format yang sangat ketat. Hanya juara grup yang akan secara otomatis lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Ini berarti setiap poin yang didapatkan atau hilang akan sangat menentukan nasib tim. Tidak ada ruang untuk kesalahan, dan setiap pertandingan adalah final.
Taruhan Besar Saudi Arabia: Menuju Panggung Dunia dengan Skuad Terbaik
Arab Saudi memiliki ambisi besar untuk kembali tampil di panggung Piala Dunia. Investasi besar-besaran di liga domestik dengan mendatangkan pemain-pemain top dunia seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Neymar, menunjukkan keseriusan mereka dalam mengembangkan sepak bola. Kesuksesan di level klub diharapkan bisa menular ke tim nasional.
Herve Renard, dengan segudang pengalamannya melatih timnas di berbagai benua, adalah sosok yang tepat untuk memimpin misi ini. Keputusannya memanggil Al Amri menunjukkan bahwa ia tidak ingin mengambil risiko sedikit pun. Ia ingin memastikan bahwa skuad yang diturunkan adalah yang terbaik, siap tempur, dan mampu menghadapi segala tantangan.
Tekanan ada di pundak para pemain dan staf pelatih. Bermain di kandang sendiri, di hadapan puluhan ribu suporter yang haus akan kemenangan, menuntut performa maksimal. Panggilan darurat untuk Abdulelah Al Amri adalah bukti nyata dari betapa seriusnya Arab Saudi menghadapi dua laga krusial ini.
Para penggemar sepak bola di seluruh Asia, termasuk Indonesia, tentu akan menantikan bagaimana performa Green Falcons dengan tambahan kekuatan dari Al Amri. Apakah kehadiran rekan setim Ronaldo ini akan menjadi kartu AS yang membawa Arab Saudi melaju mulus? Atau justru Timnas Indonesia dan Irak akan memberikan kejutan? Semua akan terjawab di lapangan hijau Jeddah.


















