Kabar mengejutkan datang dari kubu PSM Makassar. Kapten sekaligus benteng pertahanan mereka, Yuran Fernandes, dipastikan absen dalam empat pertandingan Super League 2025/2026. Hukuman berat ini dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI setelah insiden yang melibatkan Yuran di laga sebelumnya.
Absennya Yuran tentu menjadi pukulan telak bagi Juku Eja yang sedang berjuang keras di papan bawah klasemen. Bagaimana tidak, pemain asal Cape Verde ini adalah pilar penting yang tak tergantikan di lini belakang.
Awal Mula Drama: Insiden di Laga Panas Kontra Persija
Semua bermula dari pertandingan sengit antara PSM Makassar melawan Persija Jakarta pada Minggu, 21 September lalu. Laga yang selalu menyajikan tensi tinggi ini memang kerap diwarnai drama di lapangan. Di tengah panasnya pertandingan, sebuah insiden terjadi yang melibatkan Yuran Fernandes.
Setelah peluit panjang dibunyikan, Yuran Fernandes dilaporkan menolak untuk menjabat tangan wasit yang memimpin pertandingan. Gestur ini, meskipun terlihat sepele, ternyata dianggap serius oleh Komdis PSSI dan berujung pada sanksi yang tak main-main.
Keputusan Komdis PSSI: Sanksi Tegas untuk Kapten
Komdis PSSI tidak tinggal diam melihat insiden tersebut. Melalui surat keputusan Komisi Disiplin PSSI nomor 043/L1/SK/KD-PSSI/IX/2025, Yuran Fernandes resmi dijatuhi sanksi larangan bermain dalam empat pertandingan. Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, juga telah membenarkan kabar ini.
"Benar, Yuran Fernandes mendapat sanksi empat pertandingan," ujar Sulaiman kepada awak media pada Sabtu (27/9). Alasan utama di balik hukuman ini adalah "gestur buruk terhadap perangkat pertandingan," sebuah pelanggaran yang kerap menjadi perhatian serius dalam dunia sepak bola profesional.
Pukulan Telak bagi Lini Pertahanan PSM Makassar
Kehilangan Yuran Fernandes jelas menjadi masalah besar bagi PSM Makassar. Sebagai kapten, Yuran bukan hanya sekadar bek tengah tangguh, tetapi juga seorang pemimpin di lapangan yang mampu mengorganisir pertahanan dan membangkitkan semangat rekan-rekannya. Kehadirannya memberikan rasa aman dan stabilitas di lini belakang.
Absennya Yuran akan memaksa pelatih Bernardo Tavares untuk memutar otak lebih keras. Siapa yang akan menggantikan perannya sebagai jenderal lapangan di lini pertahanan? Mencari pengganti yang sepadan dengan kualitas dan kepemimpinan Yuran tentu bukan perkara mudah, apalagi di tengah jadwal padat dan tekanan untuk meraih poin.
Daftar Laga Krusial yang Terpaksa Dilewatkan Yuran
Sanksi empat pertandingan ini berarti Yuran Fernandes akan melewatkan serangkaian laga penting yang bisa menentukan nasib PSM di Super League 2025/2026. Pertandingan pertama yang ia lewatkan adalah saat PSM menghadapi PSIM Yogyakarta pada Sabtu (27/9).
Selain itu, Yuran juga akan absen dalam tiga laga berikutnya. Ia tidak akan bisa membela Juku Eja saat melawan Persib Bandung, meskipun laga ini ditunda ke bulan Desember. Kemudian, ia juga akan menepi saat PSM bertandang ke markas Arema FC, dan saat menjamu Persik Kendiri.
Setiap pertandingan ini memiliki nilai krusial bagi PSM. Melawan Persib adalah laga klasik yang selalu dinanti, sementara Arema FC dan Persik Kendiri adalah lawan-lawan yang juga berambisi meraih poin penuh. Tanpa Yuran, kekuatan PSM jelas akan berkurang signifikan.
PSM Makassar Terancam Makin Terpuruk di Klasemen?
Situasi PSM Makassar di Super League 2025/2026 memang sedang tidak baik-baik saja. Hingga saat ini, Victor Dethan dan kawan-kawan masih tertahan di peringkat ke-14 klasemen sementara dengan koleksi enam poin. Mereka baru meraih satu kemenangan melawan Persija, sementara empat laga lainnya berakhir dengan tiga kali imbang dan satu kali kalah.
Absennya Yuran Fernandes dalam empat pertandingan ke depan tentu akan memperparah kondisi ini. Dengan lini belakang yang kemungkinan besar akan pincang, peluang PSM untuk meraih kemenangan dan mendongkrak posisi di klasemen menjadi semakin berat. Tekanan besar kini berada di pundak Bernardo Tavares dan para pemain lainnya untuk tetap tampil solid.
Reaksi Manajemen dan Tantangan ke Depan
Hingga saat ini, manajemen PSM Makassar belum mengambil sikap lanjutan terkait sanksi yang menimpa Yuran Fernandes. Fokus utama tim saat ini adalah memperbaiki catatan di Super League 2025/2026 dan bagaimana cara terbaik untuk mengatasi absennya sang kapten.
Apakah manajemen akan mengajukan banding? Atau mereka akan menerima keputusan Komdis PSSI dan mencari solusi internal? Apapun keputusannya, tantangan besar menanti skuad Juku Eja. Mentalitas tim akan diuji, dan kemampuan pelatih untuk meramu strategi tanpa pemain kunci akan menjadi penentu.
Pelajaran Penting dari Insiden Yuran Fernandes
Kasus Yuran Fernandes ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pemain sepak bola di Indonesia. Betapa pentingnya menjunjung tinggi sportivitas dan menghormati setiap perangkat pertandingan, termasuk wasit. Sebuah gestur yang mungkin dianggap sepele di lapangan bisa berujung pada sanksi berat yang merugikan diri sendiri dan tim.
Sebagai pemain profesional, apalagi seorang kapten, mereka adalah panutan. Setiap tindakan di lapangan akan selalu menjadi sorotan dan memiliki konsekuensi. Semoga insiden ini tidak terulang lagi dan menjadi pengingat bagi semua untuk selalu menjaga etika dan profesionalisme dalam setiap pertandingan.
Bagaimana PSM Makassar akan mengatasi badai ini tanpa kapten andalannya? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, satu hal yang pasti, perjuangan Juku Eja untuk bangkit dari keterpurukan akan menjadi semakin terjal dan penuh tantangan.


















