banner 728x250

Tak Disangka! Ini Dia Kekuatan Tersembunyi di Balik Warna Pink, Kisah Pejuang Kanker Payudara yang Bikin Merinding!

Ilustrasi buku cerita rakyat, mewakili seni sebagai medium ekspresi dan pemulihan jiwa.
Melalui seni, baik dalam bentuk cerita maupun ekspresi, Samantha Barbara menemukan kekuatan untuk sembuh dari kanker.
banner 120x600
banner 468x60

Berkesenian seringkali menjadi pelarian, sebuah ruang aman untuk menuangkan segala rasa. Bagi para pejuang kanker payudara, seni bukan hanya hobi, melainkan jembatan menuju pemulihan, ekspresi jiwa yang tak terucap, dan sumber kekuatan yang tak terduga. Ini adalah kisah inspiratif dari Samantha Barbara, seorang penyintas yang menemukan cahaya di tengah badai.

Samantha Barbara, seorang penyintas kanker payudara, pernah bergelut dengan kemoterapi dan kerontokan rambut yang menyakitkan. Di masa-masa sulit itu, seni menjadi sahabat setianya, medium untuk mengolah emosi dan menemukan kembali harapan yang sempat meredup. Ia membuktikan bahwa kreativitas bisa menjadi obat paling ampuh.

banner 325x300

Seni Sebagai Terapi Jiwa: Kisah Samantha Barbara

Bayangkan sebuah ruangan yang didominasi warna pink, penuh dengan instalasi seni yang memancarkan energi positif. Di Ashta District 8, Jakarta Selatan, suasana itu begitu terasa, mengundang siapa saja untuk meresapi pesan harapan. Di antara banyak karya, satu lukisan Samantha Barbara berjudul ‘Whisper of Hope’ menarik perhatian.

Lukisan itu, dengan beragam warna cerah termasuk pink, menceritakan perjalanan hidupnya. "Saya melihat banyak warna selama perjalanan saya, ups and downs," jelas Samantha, menunjuk pada gambar tangan dalam karyanya. Tangan di bawah adalah representasi dirinya, sementara tangan di atas adalah simbol dukungan dari teman dan orang-orang terkasih.

Pesan yang ingin disampaikan Samantha sangat kuat: "Anda tidak sendirian." Ia mengingatkan kita semua untuk tidak pernah melupakan bahwa setiap hari adalah berkah kecil, diwakili oleh sentuhan warna emas dalam lukisannya. Seni baginya adalah proses pemulihan yang otentik.

Melalui seni, Samantha merasa bebas. Ia bisa menggunakan warna apa pun, melakukan apa pun tanpa takut salah, dan tanpa khawatir hasilnya akan jelek. Baginya, setiap goresan kuas adalah ekspresi murni dari jiwanya yang bergejolak, sebuah kebebasan yang tak ternilai harganya.

Ketika Vonis Menghantam: Perjuangan dan Biaya

Vonis kanker payudara pada tahun 2013 adalah pukulan telak bagi Samantha. Pertanyaan "kenapa harus saya?" terus menghantuinya, membawa dirinya pada titik terendah. Namun, bukan diagnosis itu sendiri yang paling membuatnya terpuruk, melainkan beban biaya pengobatan yang begitu besar.

Ia didiagnosis dengan kanker payudara HER2 positive, jenis yang berkaitan dengan protein dalam sel dan memerlukan serangkaian terapi serta obat-obatan yang sangat mahal. Kondisi ini menuntutnya untuk mengambil keputusan berat, termasuk pengangkatan payudara kiri. "Payudara kiri saya harus diangkat, ya sudah daripada menjalar. Rambut rontok, ya sudah," kenangnya.

Namun, beban finansial yang menghimpit adalah hal yang paling membuatnya "down." Di tengah keterpurukan itu, ia menemukan kekuatan dari cinta dan dukungan orang-orang di sekitarnya. "Begitu banyak cinta, saya diyakinkan bahwa saya berarti, saya jalankan," ujarnya, menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa.

Samantha, yang memang memiliki kecintaan pada seni, menjadikan bidang ini sebagai sarana pemulihan dan ekspresi diri. Ia menuangkan seluruh pengalaman dan rasa sakitnya ke dalam buku berjudul ‘The Power of Pink’. Tak hanya itu, ia juga menciptakan sebuah lagu yang kini menjadi anthem bagi komunitas Lovepink, sebuah simbol harapan yang terus berkumandang.

Kekuatan Komunitas: Lovepink dan Solidaritas

Lovepink adalah wadah bagi para warrior dan survivor kanker payudara, sebuah komunitas yang dibangun atas dasar empati dan dukungan. Bersama dengan pengembang properti ASRI melalui Ashta District 8 dan brand kecantikan Wardah, Lovepink kini menyelenggarakan pameran seni bertajuk ‘Brushstrokes of Hope’. Pameran ini bukan sekadar ajang unjuk karya, melainkan sebuah deklarasi harapan.

Pameran ini secara khusus menampilkan karya-karya visual yang menyuarakan harapan, keberanian, dan solidaritas dari para penyintas kanker payudara serta komunitas yang mendukung mereka. Semua seniman yang terlibat adalah perempuan, termasuk para penyintas seperti Anindya Anugrah, Bethania Brigitta, Fiametta Gabriela, Lala Bohang, Michelle Tan, Naela Ali, Prajna Dewantara, Ruth Marbun, Samantha Barbara, Septy Hera, Tusita Mangalani, Wina Li, dan Yessiow.

Leonardo Slatter, Center Experience Sr Manager Ashta District 8, menjelaskan bahwa Ashta secara konsisten menjadi wadah bagi seniman Indonesia. "Kami enggak pengen jadi wadah saja tapi lebih dari sebuah eksibisi. Ada seni sekaligus CSR," katanya. Kolaborasi dengan Lovepink tahun ini adalah bentuk apresiasi kepada para warrior, survivor, dan caregiver, yang diperkuat dengan area instalasi yang memukau.

Pentingnya Deteksi Dini: Suara Lovepink

Dede Gracia, Chairwoman Lovepink, berharap instalasi seni yang indah ini mampu memantik kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara. Ia dan Lovepink tak henti-hentinya menyuarakan gerakan Sadari, atau Periksa Payudara Sendiri, sebagai langkah awal untuk mendeteksi kanker sejak dini.

Dede menyoroti bahwa banyak anak muda yang masih kurang menyadari pentingnya Sadari. Padahal, Sadari perlu diperkenalkan dan dilakukan secara rutin sejak pertama kali seorang perempuan mengalami menstruasi. Edukasi menjadi fokus utama Lovepink, karena pengetahuan adalah kunci untuk melawan penyakit ini.

Kamu pun bisa berpartisipasi dan mendukung misi mulia Lovepink ini. Dengan membeli karya seni yang dipamerkan di Ashta District 8, kamu tidak hanya mendapatkan sebuah karya indah, tetapi juga turut menyumbangkan harapan. Sebagian hasil penjualan akan didonasikan untuk mendukung program edukasi Lovepink.

"Hasil penjualan sebagian diberikan pada Lovepink. Dan buat Lovepink sendiri itu adalah support yang luar biasa karena kami dapat meneruskan edukasi kami, mewujudkan visi misi karena kami ingin Indonesia maju bebas dari kanker payudara," tutup Dede Gracia. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk menjadi bagian dari perubahan, menyebarkan harapan, dan mendukung para pejuang kanker payudara.

banner 325x300