Cuaca ekstrem seringkali jadi pemicu utama berbagai penyakit. Saat satu anggota keluarga tumbang karena sakit, rasanya tinggal menunggu giliran saja yang lain ikut terkapar. Apalagi kalau si kecil yang sakit, sulit sekali untuk tidak ikut tertular, padahal kamu harus tetap fit untuk merawat mereka.
Flu, batuk, atau demam mudah sekali menular, apalagi jika virus bisa bertahan lama di udara atau permukaan benda. Tinggal serumah membuatmu tidak bisa begitu saja menghindarinya. Tapi jangan khawatir, ayah dan ibu tidak perlu panik. Ada beberapa tips ampuh agar kamu dan anggota keluarga lain tetap sehat meskipun ada yang sedang sakit di rumah.
1. Rajin Cuci Tangan, Kunci Utama Cegah Penularan
Pesan kesehatan ini tetap relevan, bahkan setelah pandemi COVID-19 mereda. Kuman dan virus ada di mana-mana, dan mereka sangat cepat menyebar melalui sentuhan. Tangan kita adalah jembatan utama penyebaran penyakit.
Maka dari itu, rutin mencuci tangan adalah hal yang wajib. Dokter penyakit menular, Elizabeth Wang, mengingatkan kita untuk selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet, menyentuh hidung, atau setelah menyentuh berbagai permukaan benda. Pikirkan saklar lampu, ponsel, meja dapur, kunci, atau mouse komputer yang sering kamu sentuh.
Cucilah tangan dengan teliti menggunakan air mengalir dan sabun setidaknya selama 20 detik. Pastikan semua bagian tangan, termasuk sela-sela jari dan punggung tangan, bersih sempurna. Jika tidak ada air dan sabun, hand sanitizer berbasis alkohol bisa jadi alternatif yang cukup efektif.
2. Bersihkan Semua Permukaan yang Sering Disentuh
Virus influenza dan berbagai patogen lainnya punya kemampuan bertahan hidup di permukaan benda. Mereka bisa menempel dan tetap aktif selama beberapa jam, bahkan hingga 8 jam, tergantung jenis virus dan permukaan bendanya. Bayangkan berapa banyak benda di rumah yang disentuh oleh anggota keluarga yang sakit.
Setelah mereka pulih, atau bahkan saat mereka masih sakit, benda-benda yang sering disentuh sebaiknya dibersihkan secara rutin. Gunakan larutan alkohol, hidrogen peroksida, yodium, atau desinfektan berbahan dasar pemutih. Fokus pada gagang pintu, remote control, keyboard, meja, dan permukaan kamar mandi. Membersihkan secara menyeluruh akan memutus rantai penularan di lingkungan rumah.
3. Hindari Berbagi Peralatan Makan dan Minum
Ini adalah aturan emas yang seringkali terabaikan, terutama di lingkungan keluarga. Anggota keluarga yang sakit sebaiknya menggunakan peralatan makan dan minum mereka sendiri, terpisah dari anggota keluarga yang sehat. Tujuannya jelas, untuk meminimalkan penularan langsung melalui air liur atau partikel droplet.
Pastikan mereka punya gelas, piring, sendok, dan garpu pribadi yang tidak digunakan oleh orang lain. Setelah digunakan, cuci peralatan tersebut secara terpisah dan bersih. Cara sederhana ini sangat efektif dalam mencegah penyebaran kuman dari mulut ke mulut.
4. Pakai Masker, Perlindungan Ekstra yang Efektif
Kebiasaan mengenakan masker sebaiknya tetap kamu pertahankan, terutama saat ada anggota keluarga yang sakit. Masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang efektif untuk mencegah penyebaran droplet pernapasan yang membawa virus. Ini adalah langkah sederhana namun berdampak besar.
Wang menyarankan untuk menggunakan aturan mayoritas dalam menentukan siapa yang harus memakai masker. Jika hanya satu anggota keluarga yang sakit dan yang lain sehat, maka orang yang sakitlah yang sebaiknya memakai masker untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain. Namun, jika beberapa orang di rumah terserang flu, maka minoritas yang sehat harus memakai masker untuk melindungi diri mereka sendiri dari penularan.
5. Ciptakan ‘Ruang Sakit’ untuk Isolasi Sementara
Jika memungkinkan, menciptakan ‘ruang sakit’ atau ruang isolasi sementara adalah langkah yang sangat cerdas. Ruangan ini dikhususkan untuk anggota keluarga yang sakit, lengkap dengan kamar mandi terpisah dari anggota keluarga lain yang sehat. Tujuan utamanya adalah untuk mengisolasi virus dan mencegah penyebarannya ke area lain di rumah.
Pemisahan ruang ini tidak hanya menghindari penularan, tetapi juga memudahkan proses pembersihan dan disinfeksi. Ruang dan kamar mandi yang digunakan oleh orang sakit memerlukan perlakuan kebersihan yang berbeda dan lebih intensif. Jika kamar mandi tidak bisa dipisah, pastikan alat mandi seperti sikat gigi dan pasta gigi dipisahkan secara ketat untuk setiap individu.
6. Prioritaskan Tidur, Daya Tahan Tubuh Kuncinya
Sistem kekebalan tubuh sangat bergantung pada kualitas tidur. Baik orang sakit maupun orang sehat, tidur yang cukup dan berkualitas adalah fondasi utama untuk menjaga daya tahan tubuh tetap prima. Saat kamu kurang tidur, tubuh akan memproduksi lebih sedikit sitokin, protein yang berperan penting dalam melawan infeksi dan peradangan.
Untuk menjaga kualitas tidur, usahakan untuk mempertahankan waktu tidur dan bangun yang konsisten, termasuk di akhir pekan. Ciptakan lingkungan tidur yang kondusif: kamar yang gelap, suhu ruangan sejuk, dan suasana yang tenang. Hindari penggunaan gadget sebelum tidur agar otak bisa beristirahat sepenuhnya.
7. Cukup Minum, Hidrasi Adalah Pertahanan Diri
Hidrasi yang cukup sangat penting untuk menjaga tubuh tetap berfungsi optimal. Saat kamu cukup cairan, tubuh tidak gampang sakit dan mampu melawan infeksi dengan lebih baik. Kekurangan cairan dapat membuatmu lebih rentan terhadap penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan.
Kadang udara bisa begitu kering dan kelembapan sangat rendah, sehingga silia atau rambut getar pada saluran napas tidak bisa bekerja maksimal. Padahal, silia ini berperan penting dalam menyaring debu, kotoran, dan kuman penyebab penyakit. Dengan cukup minum, selaput lendir tetap lembap dan silia bisa bekerja optimal sebagai garis pertahanan pertama tubuh.
Meskipun ada anggota keluarga yang sakit, bukan berarti kamu harus ikut tumbang. Dengan menerapkan tujuh tips di atas, kamu bisa menjaga diri dan anggota keluarga lainnya tetap sehat dan fit. Ingat, kesehatanmu adalah aset berharga, apalagi saat harus merawat orang terkasih.
