banner 728x250

Geger! Hamas Setuju Bebaskan Semua Sandera Israel, Peran Trump Bikin Terkejut!

geger hamas setuju bebaskan semua sandera israel peran trump bikin terkejut portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Kelompok bersenjata Hamas membuat pernyataan mengejutkan pada Jumat (3/10) lalu. Mereka menyatakan kesediaan untuk membebaskan seluruh sandera Israel, termasuk sandera yang masih hidup maupun jenazah yang telah meninggal dunia.

Keputusan besar ini diambil sebagai respons terhadap proposal gencatan senjata. Proposal tersebut diajukan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump. Hamas juga menyatakan siap bernegosiasi lebih lanjut dengan mediator internasional.

banner 325x300

Hamas dalam pernyataannya menegaskan setuju terhadap "pembebasan semua tawanan pendudukan, baik yang masih hidup maupun jenazah yang telah meninggal." Mereka juga mengapresiasi "upaya Arab, Islam, dan internasional, serta upaya Presiden Trump."

Proposal Damai Trump: Apa Saja Isinya?

Proposal perdamaian dari Donald Trump ini bukan sembarang rencana. Diluncurkan bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 29 September di Gedung Putih, proposal ini berisi 20 poin krusial.

Poin-poin utamanya mencakup gencatan senjata segera dan pembebasan seluruh sandera. Ada juga pelucutan senjata Hamas, jaminan agar warga Gaza tidak diusir, serta pembentukan "panel perdamaian" yang melibatkan tokoh internasional seperti Sir Tony Blair.

Trump memberikan batas waktu hingga Minggu (5/10) bagi Hamas untuk merespons. Israel sendiri telah menyetujui isi proposal ini dan siap menjalankannya sesuai visi Washington.

Reaksi Trump: Desak Israel Hentikan Serangan

Mendengar persetujuan Hamas, Trump langsung bereaksi cepat. Ia meminta Israel segera menghentikan pengeboman di Gaza. Tujuannya agar proses pembebasan sandera bisa berlangsung aman dan lancar.

Melalui unggahan di Truth Social, Trump menulis, "Israel harus segera menghentikan pengeboman Gaza agar kami dapat mengeluarkan para sandera dengan aman dan cepat!"

Ia menilai keputusan Hamas ini sebagai sinyal kesiapan untuk "perdamaian abadi." Trump bahkan menyebut kesepakatan ini bukan hanya tentang Gaza, tetapi juga langkah besar menuju stabilitas jangka panjang di Timur Tengah.

Israel Masih Gempur Gaza, Ada Apa?

Meski Hamas sudah setuju dan Trump menyerukan penghentian serangan, situasi di Gaza tetap tegang. Saksi mata melaporkan tank-tank Israel masih menggempur beberapa kawasan di Kota Gaza.

Serangan terjadi di Jalan Talateeni dan kawasan Remal, beberapa jam setelah pengumuman Hamas. Khan Younis juga dilaporkan diserang, meski tanpa korban jiwa.

Namun, ada laporan dari Al Jazeera yang menyebut pemerintah Israel mulai menginstruksikan militernya untuk mengurangi aktivitas ofensif. Mereka diminta fokus pada operasi defensif di Gaza.

Tekanan Politik dan Harapan Keluarga Sandera

Keputusan Hamas ini memicu gelombang tekanan di Israel. Pemimpin oposisi Yair Lapid mendesak pemerintah Benjamin Netanyahu untuk segera menindaklanjuti proposal AS.

"Israel harus mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dalam diskusi yang dipimpin oleh presiden untuk menyelesaikan detail kesepakatan," tulis Lapid di X.

Desakan kuat juga datang dari keluarga para sandera. Mereka meminta Netanyahu segera memerintahkan negosiasi demi memulangkan semua orang yang mereka cintai. Kantor Perdana Menteri kemudian menyatakan telah mempersiapkan "implementasi segera" tahap pertama rencana Trump.

Inisiatif Hamas: Usul Pemerintahan Sipil Independen

Selain pembebasan sandera, Hamas juga mengajukan ide menarik lainnya. Mereka mengusulkan agar administrasi Jalur Gaza diserahkan kepada badan Palestina yang terdiri dari otoritas independen.

Ide ini disebut sebagai langkah menuju pemerintahan sipil yang netral pascaperang. Rencana tersebut dinilai dapat menjadi bagian dari proses transisi politik di Gaza.

Ini membuka peluang bagi pembentukan otoritas baru yang berorientasi pada stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut.

Kilas Balik: Kegagalan Negosiasi Sebelumnya

Sebelum kesepakatan kali ini, upaya negosiasi perdamaian seringkali menemui jalan buntu. Pada Juli lalu, Hamas sempat menyetujui pembebasan 10 sandera dalam negosiasi yang dimediasi Qatar dan AS.

Namun, perundingan tersebut gagal mencapai hasil konkret. Ketidaksepahaman muncul soal bantuan kemanusiaan, penarikan pasukan Israel, dan jaminan perdamaian jangka panjang.

Meski begitu, Hamas selalu menyatakan komitmennya untuk mengakhiri penderitaan warga Gaza. Mereka juga ingin memastikan hak-hak warga atas kebebasan dan kehidupan yang bermartabat.

Masa Depan Konflik: Akankah Perdamaian Tercapai?

Kesepakatan Hamas untuk membebaskan seluruh sandera di bawah proposal Trump ini menjadi babak baru yang penuh harapan. Ini menunjukkan adanya celah untuk dialog dan potensi resolusi konflik.

Namun, tantangan besar masih membayangi. Konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini memiliki akar yang dalam dan kompleks.

Keberhasilan implementasi proposal Trump, serta komitmen semua pihak untuk menahan diri, akan sangat menentukan. Akankah ini menjadi awal perdamaian sejati atau hanya jeda sementara? Waktu yang akan menjawab.

banner 325x300