banner 728x250

RESMI! Onad Hanya Direhabilitasi 3 Bulan, Terungkap Statusnya Bukan Bandar Narkoba

resmi onad hanya direhabilitasi 3 bulan terungkap statusnya bukan bandar narkoba portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Kabar terbaru datang dari dunia hiburan, khususnya bagi para penggemar mantan vokalis grup musik "Killing Me Inside", Leonardo Arya atau yang akrab disapa Onad. Setelah sempat menjadi sorotan publik terkait kasus penyalahgunaan narkoba, Onad kini dipastikan hanya akan menjalani proses rehabilitasi selama tiga bulan. Keputusan ini diambil setelah serangkaian pemeriksaan dan asesmen yang mengungkap statusnya sebagai korban, bukan bagian dari jaringan pengedar.

Mengapa Onad Hanya Direhabilitasi?

banner 325x300

Banyak yang mungkin bertanya-tanya mengapa Onad tidak dipenjara seperti kasus narkoba lainnya. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Wisnu Wirawan, memberikan penjelasan gamblang mengenai hal ini. Ia menegaskan bahwa Onad memiliki status sebagai korban penyalahgunaan narkoba, dalam artian ia adalah seorang pemakai.

Selain statusnya sebagai pemakai, faktor krusial lain yang meringankan Onad adalah tidak adanya keterlibatan dalam jaringan narkotika atau sebagai bandar. "Yang kedua, tidak terlibat dari pada jaringan-jaringan narkotika ataupun bandar," kata Wisnu, memastikan bahwa Onad murni sebagai pengguna yang membutuhkan pertolongan.

Proses Asesmen dan Keinginan Sembuh Onad

Pagi tadi, tepatnya pukul 10.00 WIB, Onad telah dipindahkan ke sebuah panti rehabilitasi swasta yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Pemindahan ini merupakan langkah awal dari proses pemulihan yang akan dijalaninya selama tiga bulan ke depan. Ini menunjukkan komitmen pihak berwenang untuk fokus pada aspek rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.

AKP Wisnu Wirawan juga menyampaikan bahwa Onad sendiri menunjukkan keinginan kuat untuk sembuh dan bebas dari pengaruh narkoba. Ia mengaku menyesal atas perbuatannya dan memiliki tekad untuk menjalani proses rehabilitasi dengan serius. Keinginan pribadi untuk berubah ini menjadi modal penting dalam keberhasilan program rehabilitasi.

Proses asesmen yang dijalani Onad di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta pada Senin (3/11) lalu menjadi penentu keputusan ini. Asesmen tersebut dilakukan berdasarkan pengajuan dari pihak keluarga Onad, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap pemulihan sang artis. Peran serta keluarga memang sangat vital dalam proses rehabilitasi pecandu narkoba.

Peran BNNP DKI Jakarta dalam Kasus Ini

BNNP DKI Jakarta memiliki peran sentral dalam menentukan nasib Onad. Mereka yang melakukan asesmen komprehensif untuk menilai sejauh mana tingkat ketergantungan Onad dan apakah ia memenuhi syarat untuk direhabilitasi. Hasil asesmen inilah yang kemudian menjadi dasar persetujuan durasi rehabilitasi selama tiga bulan.

Meskipun demikian, AKP Wisnu Wirawan belum dapat membeberkan secara detail poin-poin asesmen yang dijalani Onad. Hal ini dikarenakan detail asesmen merupakan kewenangan penuh dari BNNP DKI Jakarta dan bersifat rahasia demi menjaga privasi serta efektivitas program rehabilitasi. Yang jelas, keputusan rehabilitasi ini sudah melalui prosedur yang ketat.

Memahami Rehabilitasi Narkoba di Indonesia

Rehabilitasi narkoba di Indonesia bukanlah sekadar hukuman, melainkan sebuah upaya pemulihan yang komprehensif bagi individu yang terjerat penyalahgunaan zat adiktif. Berdasarkan Undang-Undang Narkotika, pengguna narkoba yang terbukti sebagai korban dan tidak terlibat dalam jaringan pengedaran memiliki hak untuk direhabilitasi, bukan dipenjara. Ini adalah pendekatan yang mengedepankan aspek kesehatan dan kemanusiaan.

Proses rehabilitasi melibatkan berbagai tahapan, mulai dari detoksifikasi, terapi fisik dan mental, hingga reintegrasi sosial. Tujuannya adalah membantu individu lepas dari ketergantungan, memahami akar masalah penyalahgunaan, dan membekali mereka dengan keterampilan untuk kembali hidup normal di masyarakat. Dukungan psikologis dan medis sangat penting dalam fase ini.

Keputusan untuk merehabilitasi seorang pengguna narkoba didasarkan pada hasil asesmen terpadu yang dilakukan oleh tim ahli, termasuk dokter, psikolog, dan pekerja sosial. Asesmen ini mengevaluasi tingkat keparahan adiksi, kondisi kesehatan mental, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat pemulihan. Dengan demikian, setiap kasus ditangani secara individual sesuai kebutuhannya.

Perjalanan Onad Pasca Rehabilitasi: Apa Selanjutnya?

Tiga bulan rehabilitasi adalah awal dari perjalanan panjang Onad menuju pemulihan total. Tantangan pasca-rehabilitasi tidaklah mudah, karena ia harus menghadapi godaan untuk kembali menggunakan narkoba serta stigma sosial yang mungkin melekat. Dukungan dari keluarga, teman, dan penggemar akan sangat krusial dalam fase ini.

Setelah menyelesaikan rehabilitasi, Onad diharapkan dapat kembali berkarya dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kisahnya bisa menjadi bukti bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua dan mampu bangkit dari keterpurukan. Tentu saja, ia perlu menjaga komitmennya untuk hidup bersih dan sehat.

Kasus Onad ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan pentingnya penanganan yang tepat bagi para korbannya. Semoga proses rehabilitasi Onad berjalan lancar dan ia bisa kembali menjadi pribadi yang lebih baik, serta memberikan kontribusi positif bagi industri hiburan dan masyarakat.

banner 325x300