Jakarta – Di tengah hiruk pikuk informasi digital yang serba cepat, akurat, dan terkadang penuh disinformasi, peran Humas atau Hubungan Masyarakat menjadi semakin krusial. Polda Metro Jaya menyadari betul tantangan ini. Belum lama ini, Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Metro Jaya menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) untuk tahun 2025.
Fokus utama Rakernis ini adalah menyusun strategi komprehensif. Tujuannya tak lain adalah memperkuat manajemen media dan komunikasi publik Polri di era digital yang terus berkembang. Ini bukan sekadar rapat biasa, melainkan langkah strategis untuk memastikan Polri tetap relevan dan terpercaya di mata masyarakat.
Mengapa Humas Jadi Kunci di Era Digital?
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto, dengan tegas menekankan pentingnya peran Humas. Menurutnya, Humas harus mampu menyajikan informasi yang tidak hanya cepat, tetapi juga akurat dan humanis. Ini adalah tiga pilar utama yang harus dipegang teguh.
"Humas harus bisa jadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan positif Polri," ujar Kombes Budi. Ia menambahkan, kecepatan tanggap memang penting, namun akurasi informasi tidak boleh dikesampingkan. Keseimbangan antara kecepatan dan akurasi inilah yang menjadi tantangan sekaligus kunci keberhasilan.
Di era media sosial seperti sekarang, sebuah informasi bisa menyebar dalam hitungan detik. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, hoaks atau berita palsu bisa dengan mudah merusak citra institusi dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, Humas dituntut untuk proaktif, bukan hanya reaktif.
Lebih dari Sekadar Informasi: Cepat, Akurat, Humanis
Penyampaian informasi yang cepat berarti Humas harus memiliki sistem monitoring dan respons yang sigap. Mereka harus bisa mengidentifikasi isu-isu yang berkembang di publik dan segera memberikan klarifikasi atau informasi yang benar. Ini penting untuk mencegah hoaks berkembang liar.
Aspek akurasi tentu saja tak bisa ditawar. Setiap informasi yang disampaikan harus berdasarkan fakta dan data yang valid. Humas Polri bertanggung jawab untuk memastikan bahwa publik menerima kebenaran, bukan spekulasi atau rumor yang menyesatkan.
Yang tak kalah penting adalah pendekatan humanis. Komunikasi Polri kepada masyarakat harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, empati, dan menunjukkan sisi kemanusiaan. Ini membantu membangun jembatan kepercayaan antara polisi dan warga, menghilangkan kesan kaku atau jauh.
Apresiasi untuk Para "Pahlawan" Informasi
Selain fokus pada strategi ke depan, Rakernis ini juga menjadi momen penting untuk memberikan penghargaan. Polda Metro Jaya memberikan apresiasi kepada sejumlah Humas Polres dan personel berprestasi. Mereka adalah individu-individu yang dinilai aktif dan konsisten dalam menyebarkan informasi positif terkait kegiatan Kepolisian di wilayahnya.
Penghargaan ini bukan sekadar simbol. Ini adalah bentuk apresiasi dan motivasi yang sangat dibutuhkan agar seluruh jajaran terus berinovasi. Tujuannya adalah memperkuat profesionalisme mereka dan menjadi penggerak utama dalam membangun citra positif Polri di mata publik.
Bayangkan, di tengah banyaknya tugas kepolisian, ada personel yang secara aktif dan kreatif mengelola media sosial atau berinteraksi dengan media massa. Mereka adalah garda terdepan yang sesungguhnya, memastikan setiap upaya positif Polri sampai ke telinga masyarakat. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi mereka.
Visi Besar di Balik Rakernis: Menuju Indonesia Emas 2045
Kegiatan yang berlangsung di Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ) ini mengusung tema yang sangat ambisius dan visioner. Temanya adalah "Melalui Optimalisasi Manajemen Media, Bidhumas Polda Metro Jaya Siap Mendukung Kebijakan Kapolda Metro Jaya dalam Rangka Mewujudkan Program Prioritas Kapolri dan Asta Cita Presiden RI Menuju Indonesia Emas 2045."
Tema ini menunjukkan bahwa Bidhumas Polda Metro Jaya tidak hanya berpikir jangka pendek. Mereka memiliki visi jangka panjang yang selaras dengan agenda nasional. Optimalisasi manajemen media berarti penggunaan teknologi dan strategi komunikasi modern untuk mencapai tujuan tersebut.
Dukungan terhadap kebijakan Kapolda Metro Jaya, program prioritas Kapolri, hingga Asta Cita Presiden RI, semuanya bermuara pada satu tujuan: mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ini berarti Humas Polri memiliki peran strategis dalam menyukseskan pembangunan nasional, dimulai dari menjaga keamanan dan ketertiban.
Dampak Nyata bagi Masyarakat: Kepercayaan Publik yang Terjaga
Rakernis ini dibuka oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Polisi Dekananto Eko Purwono. Acara ini juga dihadiri oleh para pejabat utama, Kasubbid Bidhumas, serta perwakilan Humas Polres jajaran. Kehadiran para pimpinan menunjukkan komitmen serius Polda Metro Jaya terhadap fungsi kehumasan.
Lalu, apa dampaknya bagi masyarakat? Dengan Humas yang kuat dan profesional, masyarakat akan mendapatkan informasi yang lebih transparan dan terpercaya dari kepolisian. Ini akan mengurangi potensi kesalahpahaman, menekan penyebaran hoaks, dan pada akhirnya, meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Ketika masyarakat percaya pada polisi, kerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban akan semakin mudah terjalin. Ini adalah fondasi penting untuk menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan kondusif bagi pembangunan. Rakernis ini adalah investasi penting untuk masa depan komunikasi Polri dan masa depan Indonesia.
Di era digital ini, siapa yang menguasai informasi, dialah yang akan memenangkan hati dan pikiran publik. Polda Metro Jaya telah mengambil langkah tepat dengan mempersiapkan "garda terdepan" digitalnya. Ini bukan hanya tentang citra, tapi tentang membangun koneksi yang kuat dan kepercayaan yang tak tergoyahkan dengan masyarakat.


















