banner 728x250

Terbongkar! Bukan Cuma Gaya, Kartu Kredit Bisa Jadi Jebakan Maut Kalau Gak Tahu 5 Hal Ini!

terbongkar bukan cuma gaya kartu kredit bisa jadi jebakan maut kalau gak tahu 5 hal ini portal berita terbaru
banner 120x600
banner 468x60

Kartu kredit memang jadi penyelamat di saat genting atau sekadar bikin transaksi jadi anti-ribet. Tapi, jangan salah, di balik kemudahannya, alat pembayaran satu ini juga bisa jadi pintu gerbang menuju gaya hidup konsumtif yang berujung pada tumpukan utang. Banyak dari kita yang tergiur dengan berbagai promo dan kemudahan, tapi lupa kalau kartu kredit itu pedang bermata dua.

Siapa Sebenarnya yang Layak Punya Kartu Kredit?

banner 325x300

Head of Advisory & Financial Planner Finansialku, Shierly, menegaskan bahwa semua orang yang sudah punya penghasilan memang bisa dengan mudah mengajukan kartu kredit. Namun, bukan berarti semua orang wajib memilikinya. Bank punya penilaian tersendiri untuk menentukan kelayakan seseorang mendapatkan fasilitas ini. Dibandingkan layanan kredit bank lainnya, syarat pengajuan kartu kredit memang terbilang lebih ringan. Ini yang kadang bikin kita lengah.

Pentingnya Penilaian Bank dan Syarat Pengajuan

Bank tidak sembarangan memberikan kepercayaan. Mereka akan menilai apakah kamu sanggup membayar tagihan atau tidak. Ada beberapa syarat dasar yang biasanya harus dipenuhi saat kamu ingin mengajukan kartu kredit. Memahami ini bukan cuma formalitas, tapi juga cerminan kesiapan finansialmu.

  • Penghasilan Valid dan Stabil: Ini adalah syarat utama. Kamu harus memiliki penghasilan yang jelas, stabil setiap bulan, dan sesuai dengan batas minimum yang ditetapkan bank. Kenapa? Karena bank ingin memastikan kamu punya sumber dana untuk melunasi tagihanmu. Tanpa penghasilan yang jelas, risiko gagal bayar akan sangat tinggi.
  • Kelengkapan Dokumen: Siapkan slip gaji atau rekening koran sebagai bukti penghasilan, serta dokumen identitas seperti KTP. Dokumen ini penting untuk verifikasi data dan memastikan kamu adalah individu yang bertanggung jawab secara finansial.
  • Riwayat Kredit yang Baik: Ini seringkali jadi penentu. Jika kamu pernah punya pinjaman atau kredit lain dan selalu membayar tepat waktu, bank akan melihatmu sebagai nasabah yang patuh. Sebaliknya, riwayat kredit buruk bisa jadi penghalang besar.
  • Rincian Kartu Kredit atau Pinjaman Lain: Bank juga ingin tahu berapa banyak kartu kredit atau pinjaman lain yang sudah kamu miliki. Ini untuk mengukur total beban utangmu dan memastikan kamu tidak mengambil risiko terlalu besar.

Shierly mengingatkan, meskipun bank sudah memberikan kepercayaan dengan fasilitas dan limit kartu kredit, bukan berarti kamu bisa seenaknya menggunakan pinjaman sampai batas maksimal. Kartu kredit seharusnya tidak menjadi sarana untuk mendukung kebiasaan konsumtif yang tidak terkontrol. Sebaliknya, alat ini bisa sangat membantu urusan keuanganmu jika digunakan untuk tujuan produktif dan efektif, tentu saja dibarengi dengan tanggung jawab penuh dalam pembayaran.

5 Kiat Cerdas Mengelola Kartu Kredit Agar Untung, Bukan Buntung

Menggunakan kartu kredit dengan bijak adalah kunci agar kamu tidak terjebak dalam lingkaran utang. Shierly memberikan 5 tips jitu yang bisa kamu terapkan:

  1. Perhatikan Besarnya Cicilan: Ini krusial! Jumlah cicilan konsumtif kartu kredit sebaiknya tidak melebihi 15 persen dari penghasilan bulananmu. Atau, secara keseluruhan, total cicilanmu (termasuk cicilan lain) tidak melampaui 35 persen dari penghasilan bulanan. Melebihi batas ini bisa membuat keuanganmu tercekik dan sulit bernapas. Bayangkan saja, jika 50% gajimu habis untuk cicilan, bagaimana kamu bisa menabung atau memenuhi kebutuhan lain?
  2. Pisahkan Penggunaan untuk Pengeluaran Tetap dan Variabel: Untuk mempermudah budgeting dan menghindari kebingungan, ada baiknya kamu memisahkan penggunaan kartu kredit. Misalnya, satu kartu khusus untuk pengeluaran tetap seperti membayar tagihan listrik, air, internet, atau cicilan bulanan. Sementara kartu lain bisa digunakan untuk pengeluaran variabel seperti belanja online, liburan, atau makan di restoran. Jika kamu ingin menggunakan kartu kredit untuk kedua jenis pengeluaran ini, gunakan dua kartu terpisah. Ini akan sangat membantu kamu dalam melacak dan mengelola pengeluaran.
  3. Bayar Tagihan Tepat Waktu dan Full Payment: Ini adalah aturan emas! Shierly menyarankan untuk selalu membayar tagihan secara penuh (full payment) dan jangan dicicil. Tahukah kamu, bunga kartu kredit di Indonesia rata-rata 1,75 persen per bulan atau sekitar 21 persen setahun? Angka ini sangat besar dan bisa membuat utangmu membengkak dengan cepat jika kamu hanya membayar minimum atau mencicil. Keterlambatan pembayaran juga akan dikenakan denda dan bisa merusak riwayat kreditmu.
  4. Batasi Jumlah Kartu yang Dimiliki: Terkadang, kita tergoda untuk punya banyak kartu kredit karena mengejar promo atau limit yang berbeda. Namun, Shierly menyarankan jumlah idealnya adalah 1 sampai 2 kartu kredit saja, sesuai kebutuhanmu, bukan sebagai koleksi. Terlalu banyak kartu bisa membuatmu kesulitan mengelola tagihan, lupa tanggal jatuh tempo, dan akhirnya malah terjebak dalam pengeluaran yang tidak perlu. Fokus pada beberapa kartu yang paling memberikan manfaat dan kemudahan bagimu.
  5. Gunakan Promo dengan Bijak: Siapa yang tidak suka diskon? Promo kartu kredit memang menggiurkan. Tapi, Shierly berpesan agar kamu hanya memanfaatkan kartu kredit untuk barang dan jasa yang memang kamu butuhkan, bukan belanja hanya karena tergiur diskon. Ingat, diskon 50% untuk barang yang tidak kamu butuhkan tetap saja membuatmu mengeluarkan uang 50% secara sia-sia. Jangan sampai promo malah jadi pemicu "lapar mata" yang berujung pada pemborosan.

Alternatif Selain Kartu Kredit: Jika Kamu Belum Siap

Perencana Keuangan Finante.id, Rista Zwestika, menegaskan bahwa tidak semua orang cocok punya kartu kredit. Dasar paling penting adalah kesiapan mindset dan kondisi keuanganmu. Momen tepat untuk punya kartu kredit biasanya saat kamu sudah punya gaji rutin, sering transaksi online atau traveling, butuh histori kredit, dan yang paling penting, bisa mengendalikan pengeluaran sesuai anggaran.

Jika kamu merasa belum siap atau khawatir terjebak gaya hidup konsumtif, Rista memberikan 4 alternatif yang bisa kamu pilih untuk kemudahan transaksi dan keluwesan cashflow:

  1. Debit Card dengan Fitur Auto-Debit atau Virtual Debit: Kartu debit adalah opsi paling aman dari gaya hidup konsumtif karena hanya bisa dipakai sesuai saldo yang kamu miliki di rekening. Dengan fitur auto-debit, kamu bisa otomatis membayar tagihan bulanan. Sementara virtual debit memudahkan transaksi online tanpa perlu khawatir kebocoran data kartu fisik. Ini adalah pilihan terbaik untuk menjaga pengeluaran tetap terkontrol.
  2. Layanan Paylater: Layanan ini memang mirip kartu kredit, menawarkan kemudahan pembayaran nanti. Namun, perlu diingat bahwa bunga paylater umumnya lebih tinggi daripada kartu kredit. Opsi paylater cocok jika kamu benar-benar dalam kondisi darurat dan yakin bisa melunasi tepat waktu. Jangan sampai kemudahan ini justru membuatmu jadi impulsif dalam berbelanja.
  3. Buy Now Pay Later (BNPL) Syariah: Jika kamu mencari opsi yang lebih aman dan sesuai prinsip syariah, BNPL syariah bisa jadi pilihan. Ada beberapa fintech syariah yang menggunakan akad murabahah (jual beli) atau ijarah (sewa) sehingga transaksinya lebih transparan dan bebas riba. Ini bisa menjadi alternatif yang lebih menenangkan bagi sebagian orang.
  4. Line of Credit dari Bank (Rekening Koran): Opsi ini biasanya lebih relevan jika kamu membutuhkan fleksibilitas cashflow untuk bisnis. Line of credit memungkinkan kamu menarik dana hingga batas tertentu kapan pun dibutuhkan, lalu mengembalikannya. Namun, untuk kebutuhan pribadi sehari-hari, ini mungkin bukan pengganti langsung kartu kredit.

Intinya, kartu kredit itu cocok hanya untuk orang yang disiplin dan paham betul cara memakainya. Kalau kamu masih sering "lapar mata" atau kesulitan mengendalikan diri saat melihat diskon, lebih aman untuk menggunakan kartu debit atau mengalokasikan tabungan khusus bulanan untuk pengeluaran. Jangan biarkan kemudahan sesaat menjerumuskanmu ke dalam tumpukan utang yang sulit diselesaikan! Pikirkan matang-matang sebelum memutuskan.

banner 325x300