Amerika Serikat tengah bersiap menyambut perayaan akbar 250 tahun kemerdekaan mereka pada tahun 2026 mendatang. Namun, euforia perayaan itu kini diwarnai dengan kabar yang tak kalah menghebohkan: rencana penerbitan koin US$1 bergambar wajah mantan Presiden, Donald Trump. Sebuah keputusan yang langsung memicu perdebatan sengit di seluruh negeri.
Kabar mengejutkan ini pertama kali mencuat setelah Kementerian Keuangan AS merilis draf desain koin tersebut pada Jumat (3/10) lalu. Tak butuh waktu lama, draf ini langsung menjadi buah bibir, memicu pro dan kontra yang tak terhindarkan di berbagai platform media sosial.
Desain Koin yang Bikin Heboh
Bayangkan saja, sebuah koin US$1 dengan wajah Donald Trump terpampang jelas. Desain potensial ini, mengutip laporan dari Reuters, menampilkan sosok Trump di bagian depan, diapit tulisan "Liberty" di atasnya dan "In God we Trust" di bawahnya. Tak lupa, rentang waktu "1776-2026" juga terukir, menandai usia deklarasi kemerdekaan AS.
Namun, kejutan tak berhenti sampai di situ. Pada sisi sebaliknya, koin ini menampilkan lagi sosok Trump yang sedang mengangkat kepalan tangan. Di sekelilingnya, terukir frasa ikonik "fight, fight, fight," yang disebut merujuk pada seruannya setelah selamat dari upaya penembakan tahun lalu. Latar belakangnya pun tak kalah patriotik, dihiasi bendera kebangsaan Amerika Serikat.
Menteri Keuangan AS Turun Tangan
Kontroversi ini semakin memanas setelah Menteri Keuangan AS, Brandon Beach, turut mengunggah draf tersebut di akun X pribadinya. Ia bahkan menegaskan keaslian draf tersebut, seolah ingin menepis keraguan publik. "Enggak ada berita palsu di sini. Draf pertama untuk memperingati Ulang Tahun ke-250 Amerika dan @POTUS ini asli," tulis Beach, seperti dikutip dari CNN.
Beach menambahkan bahwa pihaknya berharap dapat segera membagikan informasi lebih lanjut, begitu penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang bersifat obstruktif berakhir. Pernyataan ini secara tidak langsung mengisyaratkan adanya ketegangan politik yang mungkin mempengaruhi proses penerbitan koin ini.
Aturan Kuno yang Terancam
Lantas, mengapa koin ini begitu kontroversial? Akar permasalahannya terletak pada aturan tak tertulis, bahkan tertulis, yang telah lama berlaku di Amerika Serikat. Sejak dulu, desain uang atau koin di negara Paman Sam tidak memperbolehkan gambar orang yang masih hidup. Aturan ini bertujuan untuk menghindari kultus individu dan menjaga netralitas mata uang negara.
Secara historis, mata uang AS selalu menampilkan tokoh-tokoh penting yang sudah meninggal, seperti George Washington, Abraham Lincoln, atau Benjamin Franklin. Ini adalah tradisi yang sangat dihormati, menjadi bagian dari identitas nasional. Menerbitkan koin dengan wajah tokoh yang masih hidup, apalagi seorang mantan presiden yang masih sangat aktif di kancah politik, jelas merupakan sebuah pelanggaran besar terhadap norma ini.
Undang-Undang Baru, Kontroversi Baru
Namun, ada satu poin penting yang perlu digarisbawahi. Penerbitan koin baru ini diatur dalam undang-undang yang baru saja disahkan oleh Kongres AS. Undang-undang ini memberikan izin kepada Kementerian Keuangan AS untuk merilis uang koin baru sebagai bentuk peringatan 250 tahun kemerdekaan negara itu. Ini adalah upaya untuk memberikan fleksibilitas dalam merayakan momen bersejarah tersebut.
Masalahnya, meski ada undang-undang baru, di dalamnya tetap tertulis secara spesifik: "tidak boleh ada potret kepala dan bahu atau dada orang, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal, dan tidak boleh ada potret orang yang masih hidup yang dicantumkan pada desain di bagian belakang koin apa pun." Nah, di sinilah letak konflik utamanya. Apakah desain draf ini, terutama bagian belakang koin, benar-benar melanggar klausul tersebut? Ini menjadi pertanyaan besar yang memicu perdebatan sengit di kalangan pakar hukum dan masyarakat.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Seperti yang bisa ditebak, media sosial langsung riuh. Para pendukung Trump tentu menyambut gembira rencana ini, melihatnya sebagai pengakuan atas warisan dan pengaruh politik sang mantan presiden. Bagi mereka, ini adalah bentuk penghormatan yang pantas untuk seorang pemimpin yang mereka kagumi. Mereka melihatnya sebagai simbol kekuatan dan semangat "fight" yang selalu diusung Trump.
Di sisi lain, para kritikus dan penentang Trump justru mengecam keras. Mereka melihatnya sebagai upaya politisasi mata uang negara dan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip demokrasi. Banyak yang berpendapat bahwa ini adalah langkah yang tidak pantas, terutama mengingat kontroversi yang selalu menyertai sosok Donald Trump selama menjabat. Mereka khawatir ini akan menjadi preseden buruk dan merusak integritas mata uang AS.
Apa Kata Gedung Putih?
Meskipun Menteri Keuangan Beach sudah mengonfirmasi keaslian draf tersebut, Juru Bicara Kementerian Keuangan AS memberikan pernyataan yang lebih hati-hati. Ia menyatakan bahwa draf koin yang akan diluncurkan sebagai bagian dari peringatan 250 tahun Negara Paman Sam itu belum final. Ini menunjukkan bahwa proses persetujuan masih berjalan dan ada kemungkinan perubahan.
"Walaupun draf final desain koin US$1 belum dipilih untuk peringatan kemerdekaan semiquincentennial Amerika Serikat, draf pertama ini mencerminkan dengan baik semangat abadi negara dan demokrasi kita, bahkan di tengah rintangan yang sangat besar," demikian pernyataan resmi Jubir Kemenkeu AS seperti dikutip dari Reuters. Pernyataan ini terkesan diplomatis, mencoba menenangkan kedua belah pihak sambil tetap mengakui nilai simbolis dari desain awal.
Implikasi Jangka Panjang
Jika desain koin bergambar Donald Trump ini benar-benar disetujui dan diterbitkan, implikasinya bisa sangat luas. Ini bisa mengubah cara pandang terhadap mata uang AS di masa depan, membuka pintu bagi politisasi lebih lanjut dalam desain koin atau uang kertas. Ini juga bisa menjadi simbol perpecahan politik yang semakin dalam di Amerika Serikat, di mana bahkan mata uang pun menjadi medan pertempuran ideologi.
Selain itu, ini akan menjadi preseden yang menarik bagi negara-negara lain. Apakah ini akan memicu tren di mana para pemimpin yang masih hidup atau baru saja menjabat mulai diabadikan dalam mata uang? Hanya waktu yang akan menjawab.
Menanti Keputusan Final
Saat ini, bola panas ada di tangan Kementerian Keuangan AS dan mungkin juga Kongres. Perdebatan akan terus berlanjut, tekanan dari berbagai pihak akan semakin kuat. Apakah mereka akan mempertahankan desain kontroversial ini demi menghormati "semangat abadi negara" atau justru menariknya kembali demi menjaga tradisi dan menghindari konflik lebih lanjut?
Kita semua menanti keputusan final yang akan menentukan apakah koin US$1 bergambar Donald Trump ini akan menjadi bagian dari sejarah Amerika Serikat, atau hanya akan berakhir sebagai draf yang memicu kegaduhan sesaat. Satu hal yang pasti, perayaan 250 tahun kemerdekaan AS di tahun 2026 nanti dijamin tidak akan pernah sepi dari perbincangan.


















