banner 728x250

Gawat! Stok BBM SPBU Swasta di Ambang Krisis, Shell Habis Besok!

Botol kopi STōK Cold Brew, visualisasi krisis stok BBM swasta yang mengkhawatirkan.
Stok BBM swasta kini mengkhawatirkan. Gambar ilustrasi STōK Cold Brew ini mengingatkan potensi krisis energi.
banner 120x600
banner 468x60

SPBU swasta terkemuka seperti Shell Indonesia, BP AKR, dan Vivo Energy Indonesia, secara terang-terangan mengungkapkan kondisi stok Bahan Bakar Minyak (BBM) mereka yang sangat mengkhawatirkan. Pengakuan mengejutkan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI pada Rabu (1/10/2025). Situasi ini memicu kekhawatiran serius akan potensi kelangkaan BBM di berbagai wilayah.

Para pimpinan perusahaan BBM swasta tersebut secara gamblang menjelaskan bahwa stok mereka sudah sangat menipis, bahkan ada yang diperkirakan akan habis total dalam hitungan jam. Laporan ini menjadi alarm keras bagi pemerintah dan masyarakat mengenai potensi krisis energi yang bisa segera terjadi.

banner 325x300

Shell Indonesia: Hanya Bertahan Sehari!

Ingrid Siburian, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, melaporkan bahwa stok BBM mereka saat ini berada pada titik terendah. Dari total 197 SPBU Shell yang beroperasi, hanya lima yang masih memiliki stok bensin. Kelima SPBU tersebut pun berada di luar wilayah Jabodetabek, tepatnya di Cirebon dan Cilegon.

Di wilayah Jakarta, stok bensin Shell sudah sepenuhnya kosong, hanya menyisakan BBM jenis Diesel. Ingrid memperkirakan bahwa stok yang tersisa di Cirebon dan Cilegon pun akan habis total pada Kamis (2/10/2025), alias besok. "Kami benar-benar mengalami stock out, kelangkaan untuk BBM jenis bensin," tegasnya di hadapan anggota dewan.

BP-AKR: Bertahan Sampai Akhir Bulan, Tapi…

Situasi yang tidak kalah genting juga dialami oleh BP-AKR. Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyatakan bahwa stok BBM di SPBU mereka diperkirakan hanya akan bertahan hingga akhir bulan Oktober 2025. Meskipun demikian, ketersediaan ini pun hanya ada di beberapa lokasi tertentu saja, tidak merata di seluruh jaringan SPBU mereka.

"Akhir bulan ini. Akhir bulan sudah habis," lapor Vanda kepada anggota Komisi XII DPR RI. Pernyataan ini menunjukkan bahwa BP-AKR juga menghadapi tantangan serius dalam menjaga ketersediaan pasokan, dengan batas waktu yang semakin dekat.

Vivo Energy Indonesia: RON 92 Sisa Seadanya

Perwakilan dari PT Vivo Energy Indonesia, yang tidak disebutkan namanya, turut menyampaikan laporan mengenai kondisi stok mereka. Saat ini, hanya BBM jenis RON 92 yang tersisa di 44 SPBU mereka yang semuanya berlokasi di Jabodetabek. Jenis BBM lain sudah ludes.

Namun, stok RON 92 ini diperkirakan akan habis pada pertengahan Oktober 2025. Sementara itu, BBM jenis RON 90 dan RON 95 di SPBU Vivo sudah lebih dulu ludes. Ini menambah daftar panjang SPBU swasta yang terancam kehabisan pasokan dalam waktu dekat.

ExxonMobil: Paling Aman, Sampai November

Di antara para pemain SPBU swasta yang melaporkan kondisi kritis, PT ExxonMobil Lubricant Indonesia tampaknya memiliki kondisi stok yang sedikit lebih baik. Arumi Wikanti, VP Business Support & External Affairs, mengatakan bahwa stok BBM di SPBU mini mereka masih bisa bertahan lebih lama.

Diperkirakan, stok tersebut akan cukup hingga pertengahan kuartal IV, atau sekitar bulan November 2025. Meskipun demikian, kondisi ini tetap menunjukkan adanya tekanan pasokan yang serius di seluruh sektor SPBU swasta.

Mengapa Stok BBM Swasta Menipis Drastis?

Kelangkaan BBM yang diungkapkan oleh SPBU swasta ini tentu memunculkan pertanyaan besar mengenai penyebabnya. Beberapa faktor umum bisa menjadi penyebab menipisnya stok secara drastis dalam waktu singkat. Gangguan pada rantai pasokan global yang sensitif, fluktuasi harga minyak mentah dunia yang tidak menentu, atau bahkan masalah distribusi di tingkat nasional bisa menjadi pemicu utama.

Selain itu, peningkatan permintaan yang tidak diimbangi pasokan yang memadai, serta potensi kendala logistik dan perizinan, juga dapat mempercepat penipisan stok. Kondisi ini menuntut analisis mendalam dari pemerintah untuk mengidentifikasi akar masalah dan menemukan solusi yang tepat.

Dampak Kelangkaan BBM bagi Masyarakat dan Ekonomi

Jika kelangkaan BBM ini benar-benar terjadi secara meluas, dampaknya akan sangat terasa bagi masyarakat luas dan perekonomian nasional. Antrean panjang di SPBU akan menjadi pemandangan umum, dan mobilitas masyarakat akan terganggu secara signifikan. Sektor transportasi, baik pribadi maupun publik, akan lumpuh.

Lebih jauh, kelangkaan BBM dapat memicu kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan, mengganggu sektor logistik dan distribusi barang, serta memperlambat roda perekonomian nasional. Penurunan produktivitas industri dan beban ekonomi yang semakin berat bagi rumah tangga adalah ancaman serius yang harus segera diatasi.

Peran DPR dan Harapan Solusi Cepat

Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI ini menjadi momentum penting untuk mencari solusi konkret. Anggota dewan diharapkan dapat mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah-langkah darurat. Koordinasi antara pemerintah, Pertamina sebagai penyedia utama, dan SPBU swasta sangat krusial untuk memastikan ketersediaan pasokan BBM.

Kebijakan yang tepat dan cepat diperlukan agar krisis ini tidak semakin parah dan merugikan banyak pihak. Transparansi data stok dan rencana mitigasi harus segera diumumkan kepada publik untuk menghindari kepanikan.

Mendesak Solusi Sebelum Terlambat

Pengakuan jujur dari para pimpinan SPBU swasta ini adalah alarm keras bagi kita semua. Dengan Shell yang diperkirakan habis besok dan SPBU lain menyusul dalam hitungan minggu, waktu untuk bertindak semakin sempit. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus segera merumuskan dan mengimplementasikan solusi darurat.

Ketersediaan BBM adalah hajat hidup orang banyak dan menjadi tulang punggung perekonomian. Krisis ini harus dihindari dengan segala cara, melalui kerja sama lintas sektor dan kebijakan yang proaktif. Jangan sampai kelangkaan ini menjadi kenyataan pahit yang merugikan seluruh lapisan masyarakat.

banner 325x300