banner 728x250

Bikin Geger! 5 Gebrakan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang Mengguncang Ekonomi Indonesia

Angka lima berwarna magenta mencolok di atas permukaan kayu, melambangkan lima gebrakan kebijakan.
Deretan lima gebrakan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang langsung tancap gas dalam sepekan. Apa saja?
banner 120x600
banner 468x60

Sejak resmi menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa langsung menunjukkan taringnya. Dalam waktu singkat, ia telah meluncurkan serangkaian kebijakan dan pernyataan yang bikin publik tercengang. Dari urusan mengejar para pengemplang pajak hingga wacana tak menaikkan cukai rokok, Purbaya seolah ingin menegaskan bahwa ia bukan Menkeu biasa. Gebrakan-gebrakan ini menandai babak baru dalam pengelolaan keuangan negara yang penuh dinamika.

Dalam sepekan terakhir, Purbaya telah memimpin Kemenkeu dengan langkah-langkah yang mencolok, baik dari sisi arah kebijakan, pengelolaan anggaran, maupun komunikasi publik. CNNIndonesia.com merangkum lima gebrakan terbarunya yang patut menjadi perhatian. Ini dia deretan aksi berani Menkeu Purbaya yang langsung tancap gas.

banner 325x300

1. Kejar Pengemplang Pajak, Rp60 Triliun di Ujung Tanduk

Salah satu langkah paling berani Purbaya adalah mendeklarasikan perang terhadap pengemplang pajak. Ia mengungkapkan, ada sekitar 200 wajib pajak yang kini menjadi target utama Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak), dengan total tunggakan fantastis mencapai Rp60 triliun. Angka ini tentu bukan main-main dan berpotensi besar untuk penerimaan negara.

Namun, kabar baiknya, upaya ini mulai membuahkan hasil signifikan. Hingga September, 84 wajib pajak telah menunjukkan itikad baik dengan melakukan pembayaran atau angsuran, dengan total nilai mencapai Rp5,1 triliun. Ini menunjukkan keseriusan Kemenkeu dalam menagih hak negara.

Purbaya menegaskan komitmennya untuk terus mengejar sisa tunggakan tersebut. Targetnya, semua harus "clear" sebelum akhir tahun, menunjukkan keseriusan Kemenkeu dalam menegakkan keadilan pajak dan memastikan setiap warga negara memenuhi kewajibannya. Ini adalah sinyal kuat bagi siapa pun yang mencoba bermain-main dengan pajak.

2. Cukai Rokok 2026: Tak Naik, Bahkan Sempat Mau Turun?

Gebrakan lain yang tak kalah mengejutkan datang dari sektor industri tembakau. Purbaya berencana untuk tidak menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok pada tahun 2026. Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan, melainkan untuk menjaga kelangsungan industri rokok di tengah tantangan ekonomi yang ada.

Bahkan, ia sempat berkelakar ingin menurunkan tarif cukai, menunjukkan fleksibilitas dan pemahaman terhadap kondisi pelaku usaha. Pertemuan dengan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) secara daring pun telah dilakukan untuk membahas hal ini. Purbaya dengan santai menceritakan hasil perbincangan tersebut.

"Ya sudah enggak saya ubah (tarif cukai rokok). Tadinya, saya mau nurunin (tarif). Kesalahan mereka itu, tahu gitu minta turun (tarif)," ujar Purbaya. Langkah ini menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis dan mempertimbangkan dampak ekonomi secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi penerimaan negara semata.

3. Ancam Tarik Anggaran Pemda yang ‘Nganggur’, Efisiensi atau Ancaman?

Tak hanya di pusat, Purbaya juga menyoroti kinerja keuangan di daerah. Ia melontarkan ancaman serius: menarik anggaran pemerintah daerah (pemda) yang tidak terserap optimal dan mengalihkannya ke pemerintah pusat. Ini adalah upaya untuk memastikan setiap rupiah anggaran digunakan secara efektif.

Data Kementerian Keuangan menunjukkan, hingga 25 September 2025, belanja APBD baru terealisasi Rp656,4 triliun, jauh dari pagu sebesar Rp1.400 triliun sepanjang tahun ini. Ini berarti, hampir separuh anggaran daerah masih ‘menganggur’ dan belum memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Purbaya menegaskan, jika uang tersebut memang tidak digunakan secara efektif, Kemenkeu tak segan untuk mengambil alih. "Lagi dipikirin, nanti kita lihat. Emang kita mau lihat, itu nganggur betul apa nggak uangnya itu. Kalau uangnya nganggur ya kita ambil," ujarnya. Ini adalah sinyal kuat agar pemda lebih proaktif dalam menggerakkan roda ekonomi lokal dan mempercepat pembangunan.

4. Tantang Rocky Gerung: Jika Ekonomi Terbang, Minta Maaf!

Di tengah hiruk pikuk kebijakan, Purbaya juga tak gentar menghadapi kritik. Ia secara terbuka menantang akademisi Rocky Gerung yang meragukan kemampuannya membawa ekonomi Indonesia tumbuh di atas 6 persen. Tantangan ini menunjukkan kepercayaan diri Purbaya terhadap visi dan strateginya.

Purbaya dengan percaya diri menyatakan, jika ia berhasil mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, Rocky Gerung harus siap meminta maaf kepadanya. Ini bukan sekadar tantangan pribadi, melainkan pertaruhan reputasi dan visi ekonomi yang ia usung untuk Indonesia.

Kutipan langsungnya, "Dengan berjalannya waktu, kalau saya bisa balikin ekonomi dari 5 persen ke 6 persen atau lebih, Rocky Gerung harus minta maaf ke saya," menunjukkan keyakinan penuh pada kapasitasnya. Ini menambah bumbu menarik dalam diskursus ekonomi nasional.

5. Kemenkeu Ikut Kawal Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Tepat Sasaran

Sebagai bagian dari komitmennya, Kemenkeu di bawah Purbaya juga akan turut mengawal program strategis pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini adalah langkah penting untuk memastikan program tersebut berjalan transparan dan akuntabel.

Fokus utamanya adalah memastikan penyerapan anggaran berjalan efektif dan tepat sasaran di 20 titik yang dipilih secara acak. Ini adalah upaya untuk mencegah kebocoran dan memastikan manfaat program sampai ke masyarakat yang membutuhkan. Kemenkeu tidak ingin ada penyimpangan dalam implementasi program penting ini.

Purbaya menjelaskan, "Tapi tetap nanti kami akan semacam membantu, memonitor. Seperti saya sudah kerahkan beberapa anggota Kementerian Keuangan daerah. Kita pilih 20 titik secara random. Kita akan lihat bagaimana pelaksanaannya." Ini menunjukkan pendekatan hands-on dalam pengawasan dan komitmen terhadap keberhasilan program.

Sepekan menjabat, Purbaya Yudhi Sadewa telah menunjukkan bahwa ia adalah sosok Menkeu yang berani mengambil keputusan dan tak segan menghadapi tantangan. Lima gebrakan ini menjadi bukti nyata komitmennya untuk membawa perubahan dan perbaikan dalam pengelolaan keuangan negara. Publik tentu menantikan bagaimana implementasi dari setiap kebijakan ini akan memengaruhi arah ekonomi Indonesia ke depan. Satu hal yang pasti, era Purbaya di Kemenkeu diprediksi akan penuh dinamika dan gebrakan yang patut dinanti.

banner 325x300